Internasional

Begini Penampakan Peta Palestina Baru 'Buatan' Trump-Israel

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 January 2020 07:39
Begini Penampakan Peta Palestina Baru 'Buatan' Trump-Israel
Jakarta, CNBC Indonesia - Proposal perdamaian baru yang dibuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat kondisi di wilayah Palestina memanas, Rabu (28/1/2020).

Peta damai tersebut dituding bias karena tidak mengakomodir pendapat Palestina di dalamnya dan memberi 'izin' pendudukan Israel di Tepi Barat.

Warga Palestina di Tepi barat dan Jalur Gaza pun kompak berdemonstrasi menentang draf perjanjian yang disebut Trump "proposal damai abad ini" itu.

Lalu sebenarnya bagaimana bentuk peta tersebut?

Sesaat setelah pertemuan dengan Israel, Trump pun mengumbar solusi yang ia buat untuk daerah yang berkonflik tersebut. Melalui Twitter-nya, ia menunjukkan gambar yang ia sebut sebagai masa depan negara Palestina.

"Ini adalah bagaimana negara Palestina terlihat di masa depan, dengan ibu kota di Yerusalem bagian Timur," tulisnya melalui akun @realDonaldTrump.




Cuitan itu ia post dua kali. Pada cuitan pertama ia bahkan memakai bahasa Arab dalam postingannya.

Selain memakai bahasa Arab, cuitan itu-pun, peta gambar negara Palestina ala Trump itu, juga ia umbar dengan bahasa Ibrani. Namun dengan cuitan berbeda.

"Saya akan tetap berdiri bersama negara Israel dan orang-orang Yahudi. Saya sangat mendukung keselamatan dan keamanan mereka dan hak mereka untuk hidup dengan sejarah tumpah darah mereka. Ini waktunya untuk perdamaian," tulisnya lagi.



Sebelumnya dalam pertemuan dengan Israel Selasa (28/1/2020), Trump mengatakan proposal perdamaian yang ia buat merupakan langkah terbaik untuk solusi kedua negara.

Kedua wilayah sudah berkonflik sejak 1948. Tak terhitung berapa banyak serangan yang sudah dilakukan.

[Gambas:Video CNBC]




Proposal yang dibuat Trump sebenarnya samat panjang. Dari beberapa media, dikabarkan bahwa proposal tersebut mencapai 80 halaman.

Dari semuanya, banyak hal dituding bias ke Israel dan tidak mengakomodir kepentingan Palestina. Bahkan saat diumumkan tak ada perwakilan Palestina yang hadir di acara tersebut.

Lalu seperti apa sebarnya isi proposal perdamaian Trump? Berikut penjelasannya menurut sejumlah sumber yang dirangkup CNBC Indonesia:

Perbatasan Negara

Rencana Trump memuat gambaran atau peta tentang bagaimana perbatasan baru Israel di masa depan. Israel akan tetap memiliki 20% dari wilayah Tepi Barat dan akan kehilangan sejumlah kecil tanah di Negev dekat perbatasan Gaza-Mesir.

Palestina akan memiliki jalur menuju negara di sebagian besar wilayah di Tepi Barat, sementara Israel akan mempertahankan kendali atas semua perbatasan.

Yerusalem Ibu Kota Israel

Palestina akan memiliki ibukota di Yerusalem Timur. Yaitu di lingkungan utara dan timur yang berada di luar batas keamanan Israel.

Daerah itu antara lain Kafr Akab, Abu Dis dan setengah dari Shuafat. Sebaliknya, Trump mengatakan Yerusalem akan tetap menjadi ibu kota Israel.

Pemukiman di Tepi Barat

Israel akan mempertahankan Lembah Yordan dan semua permukiman Israel di Tepi Barat seluas mungkin. Ini juga mencakup 15 permukiman terisolasi, yang nantinya akan menjadi bagian dari negara Palestina.

Dalam pemukiman-pemukiman itu, Israel tidak boleh membangun apapun. Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan memiliki akses ke pemukiman yang terisolasi itu.

Keamanan

Israel akan mengendalikan keamanan dari Sungai Jordan hingga Laut Mediterania. IDF tidak diharuskan untuk meninggalkan Tepi Barat. Tidak akan ada perubahan pada pendekatan Israel ke Yudea dan Samaria.

Negara Palestina

Palestina tidak akan diakui sebagai negara independen secara langsung. Pengakuan itu baru akan diberikan dalam empat tahun ke depan.

Palestina harus memenuhi sejumlah persyaratan. Termasuk berhenti mendanai kelompok yang dituding AS sebagai teroris seperti Hamas dan kelompok jihad lainnya.

Selain itu, dalam rencana AS, Palestina juga diminta untuk menghentikan korupsi, menghormati hak asasi manusia, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

Jika syarat-syarat itu dipenuhi, AS akan mengakui negara Palestina dan menerapkan rencana ekonomi besar-besaran untuk membantunya.

Pengungsi Palestina

Sejumlah pengungsi Palestina dan keturunan mereka akan diizinkan kembali masuk ke negara Palestina. Namun, tidak seorang pun akan diizinkan memasuki Israel.

Kawasan Strategis Triangle

Rencana tersebut membuka kemungkinan bahwa Israel akan menukar daerah yang dikenal sebagai "Triangle" dengan negara Palestina di masa depan.

Wilayah Triangle terdiri dari Kafr Kara, Arara, Baka al-Gharbiya, Umm el-Fahm dan banyak lagi.

Menurut rencana itu, perbatasan Israel akan digambar ulang sedemikian rupa sehingga Komunitas Triangle menjadi bagian dari Negara Palestina.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular