
Internasional
Palestina Memanas Gegara Trump, Roket Serang Israel
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 January 2020 06:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Proposal perdamaian baru yang dibuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat kondisi di wilayah Palestina memanas, Rabu (28/1/2020).
Peta damai tersebut dituding bias karena tidak mengakomodir pendapat Palestina di dalamnya dan memberi 'izin' pendudukan Israel di Tepi Barat.
Warga Palestina di Tepi barat dan Jalur Gaza pun kompak berdemonstrasi menentang draf perjanjian yang disebut Trump "proposal damai abad ini" itu.
Bahkan dalam unjuk rasa yang berlangsung kemarin, bentrok tak terelakkan terjadi antara warga Palestina dan aparat Israel.
Karena ketegangan yang meningkat di wilayah itu, Israel-pun mengatakan akan kembali menambah tentara militer di dalam Tepi Barat dan dekat perbatasan Gaza.
"Melihat situasi, telah diputuskan untuk menambah pengamanan di Judea dan Samaria (Tepi barat) dan divisi Gaza dengan tentara perlawanan tambahan," kata militer Israel sebagaimana dikutip AFP.
Militer Israel pun melaporkan sebuah roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Yahudi itu di hari yang sama.
"Sebuah roket telah ditembakkan dari Jalur Gaza ke teritori Israel," kata militer Israel.
Sebelumnya Trump membuat pernyataan tengah membuat proposal perdamaian dengan Israel soal masalah di Palestina, dalam pertemuan kenegaraan dengan Netanyahu, Selasa (28/1/2020).
Proposal tersebut ia katakan sebagai solusi untuk kedua pihak yang berkonflik. Namun, meski pertemuan didatangi banyak wakil Yahudi AS di dalamnya, tidak ada perwakilan Palestina sama sekali.
Walau begitu, Trump mengatakan sudah menghubungi Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk mempelajari proposal. Di mana salah satu isinya adalah, memberikan Yerussalem sebagai ibu kota Israel dan kawasan Yerussalem Timur pada Palestina.
Sementara itu, Presiden Abbas mengatakan peta kesepakatan itu konspirasi dan laik dibuang ke tong sampah.
"Kesepakatan konspirasi ini tak akan bisa dilaksanakan. Kita (Palestina) akan membawa ini ke tong sampah," tegasnya kepada sejumlah wartawan sebagaimana dikutip AFP.
"Saya katakan kepada Trump dan Netanyahu: Yerusalem tidak untuk dijual, semua hak kami tidak untuk dijual dan tidak untuk tawar-menawar. Dan kesepakatan Anda, konspirasi, tidak akan lolos," kata Abbas dalam pidato di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Kelompok Hamas di Jalur Gaza, juga melayangkan kritik pedas pada AS.
"Pernyataan Trump agresif dan akan memicu banyak kemarahan," kata pejabat Hamas Sami Abu Zuhri kepada Reuters.
"Pernyataan Trump tentang Yerusalem adalah omong kosong dan Yerusalem akan selalu menjadi tanah bagi Palestina."
(sef/sef) Next Article Makin Susut, Ini Gambar Peta Palestina Baru Buatan Trump
Peta damai tersebut dituding bias karena tidak mengakomodir pendapat Palestina di dalamnya dan memberi 'izin' pendudukan Israel di Tepi Barat.
Karena ketegangan yang meningkat di wilayah itu, Israel-pun mengatakan akan kembali menambah tentara militer di dalam Tepi Barat dan dekat perbatasan Gaza.
"Melihat situasi, telah diputuskan untuk menambah pengamanan di Judea dan Samaria (Tepi barat) dan divisi Gaza dengan tentara perlawanan tambahan," kata militer Israel sebagaimana dikutip AFP.
Militer Israel pun melaporkan sebuah roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Yahudi itu di hari yang sama.
"Sebuah roket telah ditembakkan dari Jalur Gaza ke teritori Israel," kata militer Israel.
![]() |
Sebelumnya Trump membuat pernyataan tengah membuat proposal perdamaian dengan Israel soal masalah di Palestina, dalam pertemuan kenegaraan dengan Netanyahu, Selasa (28/1/2020).
Proposal tersebut ia katakan sebagai solusi untuk kedua pihak yang berkonflik. Namun, meski pertemuan didatangi banyak wakil Yahudi AS di dalamnya, tidak ada perwakilan Palestina sama sekali.
Walau begitu, Trump mengatakan sudah menghubungi Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk mempelajari proposal. Di mana salah satu isinya adalah, memberikan Yerussalem sebagai ibu kota Israel dan kawasan Yerussalem Timur pada Palestina.
Sementara itu, Presiden Abbas mengatakan peta kesepakatan itu konspirasi dan laik dibuang ke tong sampah.
"Kesepakatan konspirasi ini tak akan bisa dilaksanakan. Kita (Palestina) akan membawa ini ke tong sampah," tegasnya kepada sejumlah wartawan sebagaimana dikutip AFP.
"Saya katakan kepada Trump dan Netanyahu: Yerusalem tidak untuk dijual, semua hak kami tidak untuk dijual dan tidak untuk tawar-menawar. Dan kesepakatan Anda, konspirasi, tidak akan lolos," kata Abbas dalam pidato di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Kelompok Hamas di Jalur Gaza, juga melayangkan kritik pedas pada AS.
"Pernyataan Trump agresif dan akan memicu banyak kemarahan," kata pejabat Hamas Sami Abu Zuhri kepada Reuters.
"Pernyataan Trump tentang Yerusalem adalah omong kosong dan Yerusalem akan selalu menjadi tanah bagi Palestina."
(sef/sef) Next Article Makin Susut, Ini Gambar Peta Palestina Baru Buatan Trump
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular