Internasional
Israel Tak Selamanya Anak Emas AS, Ini Buktinya!
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
11 February 2020 07:39
Jakarta, CNBC Indonesia - Israel ternyata tak selamanya jadi anak emas Amerika Serikat (AS). Bahkan, kemarin, Duta Besar AS untuk Israel malah memperingatkan Israel.
Sebabnya adalah Pemilu Israel yang akan digelar Maret, membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin cepat-cepat mendeklarasikan Tepi Barat sebagai wilayahnya. Tepi Barat adalah bagian wilayah Palestina tapi diduduki Israel sejak 1967.
Duta Besar AS Davied Friedman meminta Israel bersabar dan mengikuti proses yang tengah berlangsung. Ia mengatakan tindakan tergesa-gesa Israel bisa berbahaya, bukan saja pada rencana damai tapi juga AS.
"Israel adalah subjek dari proses pemetaan yang tengah dilakukan Komite AS dan Israel," kata David Friedman sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (10/2/2020).
"Setiap tindakan sepihak sebelum penyelesaian proses komite membahayakan pengakuan rencana (damai) dan Amerika."
"(Harus) ada sedikit kesabaran untuk menjalani proses, untuk melakukannya dengan benar," tegasnya lagi.
"(Tentu ini) bukanlah sesuatu yang kami pikir terlalu banyak kami minta."
Sebelumnya, AS membuat proposal perdamaian antara Israel dan Palestina. Presiden AS Donald Trump mengatakan ini merupakan proposal "abad ini" yang akan membawa kedamaian abadi di wilayah itu.
Sejumlah poin penting dimuat AS. Meski banyak kalangan menilai proposal yang dibuat masih sangat bias ke Israel dan belum mengakomodasi suara Palestina.
Sebagaimana dilansir dari media Israel, The Jerussalem Post, sejumlah poin dimuat antaranya Palestina tetap akan memiliki wilayah Tepi Barat. Namun meski mendominasi di Tepi Barat, 20% wilayah itu akan jatuh ke tangan Israel.
Yerussalem yang juga di Tepi Barat akan jadi ibu kota Israel. Semua permukiman Israel di wilayah ini tetap dipertahankan. Namun Palestina akan memiliki daerah Yerussalem Timur. Seperti Kafr Akab, Abu Dis dan setengah dari Shuafat.
(sef/sef) Next Article Hari Gelap Timteng, Kala Negara Arab 'Khianati' Palestina
Sebabnya adalah Pemilu Israel yang akan digelar Maret, membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin cepat-cepat mendeklarasikan Tepi Barat sebagai wilayahnya. Tepi Barat adalah bagian wilayah Palestina tapi diduduki Israel sejak 1967.
Duta Besar AS Davied Friedman meminta Israel bersabar dan mengikuti proses yang tengah berlangsung. Ia mengatakan tindakan tergesa-gesa Israel bisa berbahaya, bukan saja pada rencana damai tapi juga AS.
"Setiap tindakan sepihak sebelum penyelesaian proses komite membahayakan pengakuan rencana (damai) dan Amerika."
"(Harus) ada sedikit kesabaran untuk menjalani proses, untuk melakukannya dengan benar," tegasnya lagi.
"(Tentu ini) bukanlah sesuatu yang kami pikir terlalu banyak kami minta."
Sebelumnya, AS membuat proposal perdamaian antara Israel dan Palestina. Presiden AS Donald Trump mengatakan ini merupakan proposal "abad ini" yang akan membawa kedamaian abadi di wilayah itu.
Sejumlah poin penting dimuat AS. Meski banyak kalangan menilai proposal yang dibuat masih sangat bias ke Israel dan belum mengakomodasi suara Palestina.
Sebagaimana dilansir dari media Israel, The Jerussalem Post, sejumlah poin dimuat antaranya Palestina tetap akan memiliki wilayah Tepi Barat. Namun meski mendominasi di Tepi Barat, 20% wilayah itu akan jatuh ke tangan Israel.
Yerussalem yang juga di Tepi Barat akan jadi ibu kota Israel. Semua permukiman Israel di wilayah ini tetap dipertahankan. Namun Palestina akan memiliki daerah Yerussalem Timur. Seperti Kafr Akab, Abu Dis dan setengah dari Shuafat.
(sef/sef) Next Article Hari Gelap Timteng, Kala Negara Arab 'Khianati' Palestina
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular