
Sri Mulyani: Virus Corona Timbulkan Pesimisme di Ekonomi
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
28 January 2020 14:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui penyebaran virus corona menimbulkan pesimisme terhadap perekonomian dunia terutama China. Penyebaran virus Corona ini dinilai akan berdampak pada perekonomian China pada kuartal I ini.
Apalagi penyebaran virus ini terjadi tepat sebelum perayaan Chinese New Year (Imlek) sehingga akan sangat berdampak pada perekonomian kuartal I terutama dari konsumsi.
Sebab, pada imlek tahun ini, tidak ada perayaan yang dilakukan oleh masyarakat karena takut terjangkit virus corona yang berasal dari pasar Wuhan tersebut.
"Corona virus, ini menimbulkan pesimisme yang menggulung ekonomi pada Januari ini yang biasanya terjadi Chinese New Year, yang dianggap salah satu momentum China bisa meningkatkan pertumbuhan ekonominya melalui domestik factor yaitu konsumsi mereka. Tapi dengan adanya corona virus dan kemudian terjadi policy lock down, maka seluruh potensi pertumbuhan ekonomi China dari domestic factor nggak realize," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Apalagi, China akan memperpanjang libur mereka sampai bulan Februari mendatang. Ini tentunya akan membuat aktivitas perekonomiannya berhenti.
"Kehilangan momentum karena persis terjadi Chinese new year yang bahkan liburnya diperpanjang sampai early Februari," kata dia.
Dengan demikian maka ini akan mempengaruhi negara mitra dagang China karena tidak ada kegiatan ekspor dan impor. Masalah seperti ini dinilai Sri Mulyani perlu terus diwaspadai oleh pemerintah.
"Ini menggambarkan bahwa risiko itu bisa unpredictable dan very volatile, jadi semua negara wajib selalu waspadai dan siapkan instrumen kebijakan dalam hadapi satu sisi keinginan untuk terus tumbuh. Keinginan untuk terus jaga momentum. Tapi tidak bisa buta terhadap environment. Sekarang ini unpredictable dan volatility nya diakui menjadi sangat tinggi dan sering nggak terbaca oleh yang namanya risiko," jelasnya.
(dru) Next Article Sri Mulyani: Virus Corona Menekan Pariwisata RI
Apalagi penyebaran virus ini terjadi tepat sebelum perayaan Chinese New Year (Imlek) sehingga akan sangat berdampak pada perekonomian kuartal I terutama dari konsumsi.
Sebab, pada imlek tahun ini, tidak ada perayaan yang dilakukan oleh masyarakat karena takut terjangkit virus corona yang berasal dari pasar Wuhan tersebut.
Apalagi, China akan memperpanjang libur mereka sampai bulan Februari mendatang. Ini tentunya akan membuat aktivitas perekonomiannya berhenti.
"Kehilangan momentum karena persis terjadi Chinese new year yang bahkan liburnya diperpanjang sampai early Februari," kata dia.
Dengan demikian maka ini akan mempengaruhi negara mitra dagang China karena tidak ada kegiatan ekspor dan impor. Masalah seperti ini dinilai Sri Mulyani perlu terus diwaspadai oleh pemerintah.
"Ini menggambarkan bahwa risiko itu bisa unpredictable dan very volatile, jadi semua negara wajib selalu waspadai dan siapkan instrumen kebijakan dalam hadapi satu sisi keinginan untuk terus tumbuh. Keinginan untuk terus jaga momentum. Tapi tidak bisa buta terhadap environment. Sekarang ini unpredictable dan volatility nya diakui menjadi sangat tinggi dan sering nggak terbaca oleh yang namanya risiko," jelasnya.
(dru) Next Article Sri Mulyani: Virus Corona Menekan Pariwisata RI
Most Popular