
RI Genjot Konsumsi Listrik, Tapi Masih Paling Buncit di ASEAN
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
27 January 2020 20:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan lima tahun ke depan tepatnya di 2024 konsumsi listrik per kapita meningkat jadi 1.408 kilo Watt hour (kWh) per kapita. Menteri ESDM Arifin Tasrif menerangkan tahun 2019 realisasinya sebesar 1.084 kWh per kapita.
Target tahun 2020 sebesar 1.142 kWh per kapita, tahun 2021 sebesar 1.203 kWh per kapita, tahun 2022 sebesar 1.268 kWh per kapita, terus meningkat sampai tahun tahun 2023 sebesar 1.336 kWh per kapita. "Peningkatan konsumsi listrik per kapita 1.408 kWh per kapita," ungkap Arifin di Komisi VII DPR, Senin, (27/1/2020).
Lebih lanjut Arifin mengatakan, dibandingkan dengan negara-negara di Asean yang disebut sudah maju, Indonesia masih cukup tertinggal. Sehingga perlu dilakukan program-program keseimbangan listrik di daerah-daerah wilayah timur khusunya. "Dibandingkan negara-negara Asean yang dikatakan maju kita mulai agak tertinggal," imbuhnya.
Selain mendorong kelistrikan di wilayah Timur, Arifin upaya lain yang dilakukan yakni pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), agar kendaraan listrik lebih mudah mengisi energi. Sampai tahun 2024 ditargetkan SPKLU terbangun sebanyak 1.558 unit.
"Perlu dilakukan program-program keseimbangan listrik, khususnya penambahan SPKLU. Terkait program-program kita kurangi emisi di jalan raya sehingga kita percepat program ini, peningkatan keandalan sistem ketenagalistrikan," imbuh Arifin.
Realisasi pembangunan SPKLU tahun 2019 sebanyak 50 unit, target tahun 2020 sebanyak 168 unit, target tahun 2021 sebanyak 390 unit, target tahun 2022 sebanyak 639 unit, terus meningkat hingga tahun 2023 sebanyak 1.030 unit.
(gus) Next Article Tok! Pemerintah Resmi Tak Naikkan Tarif Listrik 2021
Target tahun 2020 sebesar 1.142 kWh per kapita, tahun 2021 sebesar 1.203 kWh per kapita, tahun 2022 sebesar 1.268 kWh per kapita, terus meningkat sampai tahun tahun 2023 sebesar 1.336 kWh per kapita. "Peningkatan konsumsi listrik per kapita 1.408 kWh per kapita," ungkap Arifin di Komisi VII DPR, Senin, (27/1/2020).
Lebih lanjut Arifin mengatakan, dibandingkan dengan negara-negara di Asean yang disebut sudah maju, Indonesia masih cukup tertinggal. Sehingga perlu dilakukan program-program keseimbangan listrik di daerah-daerah wilayah timur khusunya. "Dibandingkan negara-negara Asean yang dikatakan maju kita mulai agak tertinggal," imbuhnya.
"Perlu dilakukan program-program keseimbangan listrik, khususnya penambahan SPKLU. Terkait program-program kita kurangi emisi di jalan raya sehingga kita percepat program ini, peningkatan keandalan sistem ketenagalistrikan," imbuh Arifin.
Realisasi pembangunan SPKLU tahun 2019 sebanyak 50 unit, target tahun 2020 sebanyak 168 unit, target tahun 2021 sebanyak 390 unit, target tahun 2022 sebanyak 639 unit, terus meningkat hingga tahun 2023 sebanyak 1.030 unit.
(gus) Next Article Tok! Pemerintah Resmi Tak Naikkan Tarif Listrik 2021
Most Popular