Di Depan DPR, Bos BI Klaim Ekonomi Global Tak Ramah

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
27 January 2020 11:02
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan dinamika kondisi ekonomi global masih cukup tinggi.
Foto: Rapat kerja Bank Indonesia dan Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan dinamika kondisi ekonomi global masih cukup tinggi. Salah satunya perang dagang yang memberi dampak buruk di banyak negara.

"Ekonomi global makin tidak ramah. Mencirikan anti-globalisasi. Sejumlah tantangan perlu kita cermati," kata Perry saat Rapat Kerja dengan DPR Komisi XI, Senin (27/1/2020).

"Pertumbuhan ekonomi dunia turun drastis hanya jadi 2,95% dari 3,6%. Perang dagang memberi dampak buruk di banyak negara, diperburuk dengan risiko geopolitik silih berganti," terangnya.

Di Depan DPR, Bos BI Klaim Ekonomi Global Tak RamahFoto: Rapat kerja Bank Indonesia dan Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)


Dengan kondisi yang tidak baik tersebut di global, Perry menerangkan, Indonesia harus berbesar hati. Saat negara ada yang jatuh ke resesi, Indonesia masih kuat secara fundamental.

"Stimulus BI dan pemerintah dapat mempertahankan ekonomi di 5,1% dan akan meningkat 5,1-5,5% pada 2020 terutama ditopang permintaan domestik dan investasi bangunan," tuturnya.

Sementara, ketahanan eksternal juga terjaga. Di mana defisit transaksi berjalan juga terjaga di 2,7% PDB. Menurutnya di 2020, defisit transaksi berjalan bisa turun lagi ke 2,5% dari PDB.




[Gambas:Video CNBC]






(dru) Next Article Duh! BI Sebut Ketidakpastian Bakal Berlanjut di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular