
Holding Pelabuhan Kian Nyata, Erick Thohir Bentuk Tim
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
21 January 2020 17:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana membentuk Holding Pelabuhan. Holding tersebut akan menyatukan semua perusahaan Pelindo dalam satu induk pengelolaan.
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya menjelaskan bahwa saat ini sudah terbentuk tim untuk mengkaji rencana tersebut. Pelindo II didapuk sebagai koordinator tim tersebut.
"Sudah dibentuk tim, tetapi intinya adalah mengambil kekuatan dari masing-masing Pelindo untuk nanti diangkat menjadi satu sistem yang sama," ungkap Elvyn ketika ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (21/1/20).
Selama ini, operasional Pelindo I, II, III, dan IV dibatasi oleh wilayah geografis. Nantinya dengan adanya Holding Pelabuhan, pembatasan tersebut tak lagi berlaku.
"Nantinya ruang lingkupnya adalah Indonesia, dengan standardisasi operasional yang sama, infrastruktur yang sama, dan yang melaksanakan aktivitas operasionalnya itu akan dibentuk suatu perusahaan yang spesifik dari yang ada sekarang," imbuhnya.
Elvyn menjelaskan, dengan tidak adanya pembatasan ruang lingkup operasional, Holding Pelabuhan bisa bekerja secara efektif dan efisien. Standardisasi operasional dan infrastrukturnya juga akan sama di semua wilayah.
"Saat ini kan begitu banyak pelabuhan di Indonesia tetapi aksesnya beda beda. Ada infrastruktur yang premium, ada yang kurang baik. Kalau nanti satu holding, dia akan ada one policy for all. Jadi satu sistem, satu manajemen, satu kebijakan," tegasnya.
Adapun tahapan pembentukan holding, saat ini yang dikerjakan masih pada tahap kajian bersama konsultan. Dari kajian ini dipetakan secara mendalam kompetensi dari masing-masing Pelindo.
Diharapkan proses ini akan selesai tahun 2020. Sehingga nanti akan terbentuk suatu holding pelabuhan Indonesia dengan cakupan geografis Indonesia.
"Nah setelah dibentuk holding Pelindo-nya tentu akan dibentuk operating company sesuai dengan core-nya masing-masing," urainya.
Operating company ini bisa berupa merger dari anak-anak usaha Pelindo. Pengelompokannya didasarkan pada kesamaan bidang kerja operasional.
"Jadi akan ada yang meng-handle peti kemas, meng-handle peralatan, dan seterusnya, dengan cakupan area Indonesia," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Gegara Lahan, Jokowi Bakal Molor Resmikan Pelabuhan Terbesar
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya menjelaskan bahwa saat ini sudah terbentuk tim untuk mengkaji rencana tersebut. Pelindo II didapuk sebagai koordinator tim tersebut.
"Sudah dibentuk tim, tetapi intinya adalah mengambil kekuatan dari masing-masing Pelindo untuk nanti diangkat menjadi satu sistem yang sama," ungkap Elvyn ketika ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (21/1/20).
"Nantinya ruang lingkupnya adalah Indonesia, dengan standardisasi operasional yang sama, infrastruktur yang sama, dan yang melaksanakan aktivitas operasionalnya itu akan dibentuk suatu perusahaan yang spesifik dari yang ada sekarang," imbuhnya.
Elvyn menjelaskan, dengan tidak adanya pembatasan ruang lingkup operasional, Holding Pelabuhan bisa bekerja secara efektif dan efisien. Standardisasi operasional dan infrastrukturnya juga akan sama di semua wilayah.
"Saat ini kan begitu banyak pelabuhan di Indonesia tetapi aksesnya beda beda. Ada infrastruktur yang premium, ada yang kurang baik. Kalau nanti satu holding, dia akan ada one policy for all. Jadi satu sistem, satu manajemen, satu kebijakan," tegasnya.
Adapun tahapan pembentukan holding, saat ini yang dikerjakan masih pada tahap kajian bersama konsultan. Dari kajian ini dipetakan secara mendalam kompetensi dari masing-masing Pelindo.
Diharapkan proses ini akan selesai tahun 2020. Sehingga nanti akan terbentuk suatu holding pelabuhan Indonesia dengan cakupan geografis Indonesia.
"Nah setelah dibentuk holding Pelindo-nya tentu akan dibentuk operating company sesuai dengan core-nya masing-masing," urainya.
Operating company ini bisa berupa merger dari anak-anak usaha Pelindo. Pengelompokannya didasarkan pada kesamaan bidang kerja operasional.
"Jadi akan ada yang meng-handle peti kemas, meng-handle peralatan, dan seterusnya, dengan cakupan area Indonesia," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Gegara Lahan, Jokowi Bakal Molor Resmikan Pelabuhan Terbesar
Most Popular