
Internasional
Panas! Ayatollah Sebut Demo Iran Propaganda, Eropa Antek AS
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
18 January 2020 08:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei akhirnya memberikan pernyataan terbarunya ke hadapan publik. Jumat (17/1/2020) adalah kemunculan pertamanya pascaserangan ke militer AS.
Dalam kesempatan itu, ia pun berkomentar soal demo besar-besaran di Iran, yang menuntut dirinya untuk mundur dan meninggalkan negeri itu. Demo yang terjadi karena musibah salah tembak Boeing 737 milik Ukraina oleh rudal Iran, ditanggal yang sama dengan serangan balasan ke AS, disebutnya sudah diatur musuh Iran.
Khamenei mengatakan demonstrasi tersebut tidak mewakili keinginan rakyat Iran. Ia menuding hal tersebut adalah propaganda untuk merusak citra negara itu.
"Musuh kita sama senangnya dengan kecelakaan pesawat saat kita sedih," katanya sebagaimana dikutip dari AFP, Sabtu (18/1/2020).
"Juru bicara pemerintah Amerika (Presiden AS Donald Trump), yang kecam terus mengulangi bahwa kami mendukung rakyat Iran. Anda (Trump) bohong."
Dalam kesempatan yang sama, ia pun mengecam Eropa yang memutuskan mengambil mekanisme penyelesaian perselisihan untuk menyikapi perjanjian nuklir dengan Iran. Perjanjian nuklir ini, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) awalnya dilakukan Iran dengan sejumlah negara termasuk AS dan Uni Eropa di 2015.
"Sudah terbukti sekarang, setelah sekitar satu tahun, bahwa mereka (Eropa) adalah antek Amerika," katanya.
Perjanjian ini sendiri sebenarnya sudah berlangsung selama beberapa tahun. Namun Iran frustasi karena AS kemudian menarik diri dari perjanjian di tahun 2018 dan menerapkan lagi sejumlah sanksi yang akhirnya menekan ekonomi negeri Syiah itu.
Situasi Amerika Serikat (AS) dan Iran memanas sejak awal Januari. Ini dimulai dengan serangan AS ke Bandara International Baghdad yang menewaskan pimpinan militer Iran Qasem Soleimani 3 Januari lalu.
Alhasil Iran pun melakukan pembalasan dengan menyerang dua pangkalan militer AS di Irak. Alhasil 11 tentara AS terluka karena serangan ini, yang dilancarkan 8 Januari lalu.
Namun sayangnya, serangan balasan Iran ini menimbulkan luka lain bagi dunia. Karena rudal Iran tak sengaja menembak pesawat Ukraine International Airlines tujuan Teheran-Kiev. Akibatnya 176 penumpang tewas.
(sef/sef) Next Article Iran Bersedia Sepakat Nuklir, Tapi Minta US$ 15 Miliar Dulu
Dalam kesempatan itu, ia pun berkomentar soal demo besar-besaran di Iran, yang menuntut dirinya untuk mundur dan meninggalkan negeri itu. Demo yang terjadi karena musibah salah tembak Boeing 737 milik Ukraina oleh rudal Iran, ditanggal yang sama dengan serangan balasan ke AS, disebutnya sudah diatur musuh Iran.
Khamenei mengatakan demonstrasi tersebut tidak mewakili keinginan rakyat Iran. Ia menuding hal tersebut adalah propaganda untuk merusak citra negara itu.
"Juru bicara pemerintah Amerika (Presiden AS Donald Trump), yang kecam terus mengulangi bahwa kami mendukung rakyat Iran. Anda (Trump) bohong."
Dalam kesempatan yang sama, ia pun mengecam Eropa yang memutuskan mengambil mekanisme penyelesaian perselisihan untuk menyikapi perjanjian nuklir dengan Iran. Perjanjian nuklir ini, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) awalnya dilakukan Iran dengan sejumlah negara termasuk AS dan Uni Eropa di 2015.
"Sudah terbukti sekarang, setelah sekitar satu tahun, bahwa mereka (Eropa) adalah antek Amerika," katanya.
Perjanjian ini sendiri sebenarnya sudah berlangsung selama beberapa tahun. Namun Iran frustasi karena AS kemudian menarik diri dari perjanjian di tahun 2018 dan menerapkan lagi sejumlah sanksi yang akhirnya menekan ekonomi negeri Syiah itu.
Situasi Amerika Serikat (AS) dan Iran memanas sejak awal Januari. Ini dimulai dengan serangan AS ke Bandara International Baghdad yang menewaskan pimpinan militer Iran Qasem Soleimani 3 Januari lalu.
Alhasil Iran pun melakukan pembalasan dengan menyerang dua pangkalan militer AS di Irak. Alhasil 11 tentara AS terluka karena serangan ini, yang dilancarkan 8 Januari lalu.
Namun sayangnya, serangan balasan Iran ini menimbulkan luka lain bagi dunia. Karena rudal Iran tak sengaja menembak pesawat Ukraine International Airlines tujuan Teheran-Kiev. Akibatnya 176 penumpang tewas.
(sef/sef) Next Article Iran Bersedia Sepakat Nuklir, Tapi Minta US$ 15 Miliar Dulu
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular