Internasional

Inggris Minta AS-Iran Setop Ketegangan Timur Tengah

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
15 January 2020 17:13
Menteri Inggris untuk Asia Pasifik, Heather Wheele, meminta ketegangan di Timur Tengah diakhiri.
Foto: Heather Wheeler
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan AS-Iran masih terus bergulir. Apalagi setelah pimpinan Iran mengakui bahwa rudal mereka menembak jatuh sebuah pesawat milik Ukraine International Airline.

Pengakuan tersebut menimbulkan kecaman dari masyarakat Iran dan mengakibatkan adanya aksi demo atas jatuhnya pesawat itu. Bahkan dalam aksi demo pada Sabtu (11/1/2020) lalu, pendemo Iran melibatkan Inggris.


Duta Besar Inggris untuk Teheran Rob Macaire ditangkap oleh Iran atas tuduhan mengambil bagian dalam protes. Namun Macaire membantah tuduhan tersebut.

Hal tersebut kemudian membuat Inggris keberatan. Menteri Inggris untuk Asia Pasifik, Heather Wheeler mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak menangkap Duta Besar Inggris.

Karena itu sepenuhnya melanggar aturan. Ia pun menyebut seharusnya negara-negara justru bekerja sama untuk meredakan ketegangan.

"Jadi itu adalah kesalahan yang sangat disayangkan, tetapi sebenarnya yang paling penting adalah bahwa kita semua harus bekerja sama untuk mengurangi situasi panas di luar sana," kata Heather Wheeler saat ditemui di Kedutaan Besar Inggris, Rabu (15/1/2020).


Lebih lanjut ia mengatakan semua orang perlu tenang. Apalagi fakta bahwa Pemerintah Iran sekarang telah menyadari dan meminta maaf atas kesalahan itu.

"Menembak pesawat yang tadinya tidak Anda ketahui ada hubungannya dengan siapa pun, menyebabkan masalah, jadi kami perlu mengurangi ketegangan dan saya senang itu adalah pesan yang disampaikan oleh dunia," jelasnya.

Untuk diketahui, demonstrasi Iran merupakan peningkatan paling serius dalam ketegangan antara Washington dan Teheran sejak Revolusi Islam Iran 1979. Sebelumnya, Iran membantah klaim AS bahwa negara itu menembak jatuh pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraine International Airlines.

Setelah mengakui, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan negaranya "sangat menyesali kesalahan yang menghancurkan ini" dan "pikiran serta doanya ditujukan kepada semua keluarga yang berduka."

Aksi protes tersebut mendapat dukungan dari Presiden AS Donald Trump. Ia menyampaikan dukungannya melalui Twitter untuk para demonstran, mengatakan pemerintahannya akan "terus mendukung anda (masyarakat Iran)."

Demikian juga, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyatakan dukungannya untuk para demonstran dan meminta kekuatan Eropa untuk meningkatkan tekanan pada rezim Iran.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Ancaman Perang Teluk III, Iran Siap Perang Jika AS Serang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular