
Wow! Jokowi Pamer Bhineka Tunggal Ika Plaza & Pancasila Lake
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 January 2020 12:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak investor dunia untuk membangun Ibu Kota Baru Indonesia.
Hal ini diungkapkannya di acara Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Senin (13/1/2020) kemarin.
"Dalam mengembangkan ibu kota baru kami, kami bermaksud belajar dari perintis perencanaan kota termasuk tuan rumah kami minggu ini, Masdar City di Abu Dhabi dan lainnya. Di ibu kota baru kami, kami mengundang dunia untuk menghadirkan teknologi terbaik dan inovasi terbaik serta kebijaksanaan terbaik," papar Jokowi seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (14/1/2020).
Jokowi pun langsung memamerkan sebuah TVC atau tayangan mengenai desain Ibu Kota Baru. Di sana ada Pancasila Lake dan Bhineka Tunggal Ika Plaza.
Ini Videonya :
Awalnya Jokowi bercerita, Jakarta telah menjadi salah satu kota yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Tetapi di negara berkembang Indonesia, sebuah negara yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, konsep pembangunan yang adil diperlukan agar pembangunan dapat menjangkau semua rakyat di Indonesia.
"Konsep pengembangan ini kita sebut Indonesia-Centric," katanya.
"Itulah sebabnya kami melakukan salah satu inisiatif paling besar dalam sejarah negara kami. Membangun ibu kota baru dari nol," tuturnya.
Menurut Kepala Negara, Ibu kota baru ini akan menjadi gambaran teknologi dan cara hidup paling maju.
"Itu akan menampilkan karya terbaik dalam efisiensi energi di lingkungan, tanpa batas, dalam inovasi dan kreativitas, dan dalam kebahagiaan penduduknya," katanya.
"Kami tidak ingin membangun ibu kota administratif yang kecil, tetapi sebuah (kota) metropolitan yang pintar (smart metropolitan city). Harap diingat bahwa kami memiliki 1,4 juta pegawai pemerintah pusat di Jakarta, dengan keluarga mereka, total populasi menjadi sekitar 6 hingga 7 juta orang."
Menurutnya, dengan 6-7 juta orang pindah ke Ibu Kota baru, populasinya akan menjadi tiga kali lipat dari populasi Paris, 10 kali populasi Washington D.C. Jumlah populasi itu hampir menyamai 8-9 juta populasi yang ada di New York atau London.
"Kita harus memastikan bahwa gaya hidup perkotaan abad ke-21 menjadi rendah-karbon (low-carbon lifestyle) dan bertanggung jawab terhadap lingkungan."
"Ibu kota baru kami akan mengatasi penyebab sosial dari polusi, yaitu budaya gaya hidup boros dengan menciptakan kota baru yang menarik, mudah, dan diharapkan baik untuk orang kaya maupun miskin untuk mengadopsi gaya hidup rendah karbon efisien yang berorientasi pada transportasi umum dan pejalan kaki, kehidupan kota yang ramah dan dekat dengan alam."
(dru/dru) Next Article Detik-detik Jokowi Pamerkan Konsep Ibu Kota Baru di Abu Dhabi
Hal ini diungkapkannya di acara Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Senin (13/1/2020) kemarin.
"Dalam mengembangkan ibu kota baru kami, kami bermaksud belajar dari perintis perencanaan kota termasuk tuan rumah kami minggu ini, Masdar City di Abu Dhabi dan lainnya. Di ibu kota baru kami, kami mengundang dunia untuk menghadirkan teknologi terbaik dan inovasi terbaik serta kebijaksanaan terbaik," papar Jokowi seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (14/1/2020).
Ini Videonya :
Awalnya Jokowi bercerita, Jakarta telah menjadi salah satu kota yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Tetapi di negara berkembang Indonesia, sebuah negara yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, konsep pembangunan yang adil diperlukan agar pembangunan dapat menjangkau semua rakyat di Indonesia.
"Konsep pengembangan ini kita sebut Indonesia-Centric," katanya.
Menurut Kepala Negara, Ibu kota baru ini akan menjadi gambaran teknologi dan cara hidup paling maju.
"Itu akan menampilkan karya terbaik dalam efisiensi energi di lingkungan, tanpa batas, dalam inovasi dan kreativitas, dan dalam kebahagiaan penduduknya," katanya.
"Kami tidak ingin membangun ibu kota administratif yang kecil, tetapi sebuah (kota) metropolitan yang pintar (smart metropolitan city). Harap diingat bahwa kami memiliki 1,4 juta pegawai pemerintah pusat di Jakarta, dengan keluarga mereka, total populasi menjadi sekitar 6 hingga 7 juta orang."
Menurutnya, dengan 6-7 juta orang pindah ke Ibu Kota baru, populasinya akan menjadi tiga kali lipat dari populasi Paris, 10 kali populasi Washington D.C. Jumlah populasi itu hampir menyamai 8-9 juta populasi yang ada di New York atau London.
"Kita harus memastikan bahwa gaya hidup perkotaan abad ke-21 menjadi rendah-karbon (low-carbon lifestyle) dan bertanggung jawab terhadap lingkungan."
"Ibu kota baru kami akan mengatasi penyebab sosial dari polusi, yaitu budaya gaya hidup boros dengan menciptakan kota baru yang menarik, mudah, dan diharapkan baik untuk orang kaya maupun miskin untuk mengadopsi gaya hidup rendah karbon efisien yang berorientasi pada transportasi umum dan pejalan kaki, kehidupan kota yang ramah dan dekat dengan alam."
(dru/dru) Next Article Detik-detik Jokowi Pamerkan Konsep Ibu Kota Baru di Abu Dhabi
Most Popular