
Internasional
AS Akui Pembunuhan Soleimani tak Didasari Bukti Kuat
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 January 2020 15:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengatakan tidak menemukan adanya bukti spesifik dari para pejabat intelijen, yang bisa menunjukkan, bahwa Iran memang berencana menyerang empat kedutaan AS.
Pernyataan itu ia sampaikan setelah sebelumnya Presiden AS Donald Trump menjadikan ini sebagai salah satu alasannya memerintahkan serangan yang menewaskan jenderal tinggi Iran Qassem Soleimani pada 3 Januari lalu.
"Saya tidak melihat satupun (bukti rencana serangan)," katanya, sebagaimana dikutip Reuters dari CBS, Senin (13/1/2020).
Namun begitu, Esper mengatakan bahwa dia setuju dengan Trump mengenai kemungkinan Iran akan meluncurkan serangan tambahan terhadap AS.
"Apa yang dikatakan presiden adalah bahwa mungkin ada serangan tambahan terhadap kedutaan. Saya setuju atas pandangan itu," kata Esper dalam wawancara acara 'Face the Nation'.
"(Namun) Presiden tidak mengutip bukti spesifik."
Sebelumnya, Trump mengaku melakukan serangan yang menewaskan Soleimani atas dasar keyakinan bahwa jenderal Iran itu tengah merencanakan serangan ke para diplomat Amerika dan staf-nya di Irak dan sejumlah wilayah.
Ia juga menyebut Iran mungkin berencana menyerang empat kedutaan AS sebelum Soleimani terbunuh dalam serangan yang ia perintahkan.
"Kami akan memberitahu Anda mungkin itu akan menjadi kedutaan besar di Baghdad," kata Trump dalam sebuah klip wawancara di Fox News.
"Saya dapat mengungkapkan bahwa saya percaya (targetnya) itu ada empat kedutaan."
Namun begitu, tuduhan Trump ini tidak sepenuhnya didukung pemerintahannya. Beberapa anggota Demokrat dan Republik di Kongres telah mempertanyakan kebenaran alasan serangan itu. Bahkan mereka menuntut adanya penjelasan yang memadai dan terperinci.
(sef/sef) Next Article Dipecat Trump dari Menhan AS, Mark Esper Tulis Surat Khusus
Pernyataan itu ia sampaikan setelah sebelumnya Presiden AS Donald Trump menjadikan ini sebagai salah satu alasannya memerintahkan serangan yang menewaskan jenderal tinggi Iran Qassem Soleimani pada 3 Januari lalu.
"Saya tidak melihat satupun (bukti rencana serangan)," katanya, sebagaimana dikutip Reuters dari CBS, Senin (13/1/2020).
"Apa yang dikatakan presiden adalah bahwa mungkin ada serangan tambahan terhadap kedutaan. Saya setuju atas pandangan itu," kata Esper dalam wawancara acara 'Face the Nation'.
"(Namun) Presiden tidak mengutip bukti spesifik."
Sebelumnya, Trump mengaku melakukan serangan yang menewaskan Soleimani atas dasar keyakinan bahwa jenderal Iran itu tengah merencanakan serangan ke para diplomat Amerika dan staf-nya di Irak dan sejumlah wilayah.
Ia juga menyebut Iran mungkin berencana menyerang empat kedutaan AS sebelum Soleimani terbunuh dalam serangan yang ia perintahkan.
"Kami akan memberitahu Anda mungkin itu akan menjadi kedutaan besar di Baghdad," kata Trump dalam sebuah klip wawancara di Fox News.
"Saya dapat mengungkapkan bahwa saya percaya (targetnya) itu ada empat kedutaan."
Namun begitu, tuduhan Trump ini tidak sepenuhnya didukung pemerintahannya. Beberapa anggota Demokrat dan Republik di Kongres telah mempertanyakan kebenaran alasan serangan itu. Bahkan mereka menuntut adanya penjelasan yang memadai dan terperinci.
(sef/sef) Next Article Dipecat Trump dari Menhan AS, Mark Esper Tulis Surat Khusus
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular