
Internasional
Masih Panas, Ini Peringatan Terbaru Iran ke AS & Trump
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
10 January 2020 13:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Tensi militerĀ Amerika Serikat (AS) danĀ Iran mungkin saja mereda untuk sementara. Namun, komentar keras masih tetap dilayangkan Iran kepada AS, negara yang dipimpin Donald Trump itu.
Bahkan dalam pembicaraan telepon dengan Wakil Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan AS akan menerima respons yang berbahaya dan besar.
"Saya harap AS yang kita tahu selalu membuat kesalahan politik, tidak membuat kesalahan lagi," kata Rouhani seperti yang dikabarkan CNN International, mengutip Kementerian Luar Negeri Iran, Jumat (9/1/2020).
Rouhani juga mengatakan pembunuhan atas Jenderal Qasem Soleimani adalah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan. "Untuk kebaikan Iran dan membawa lagi kedamaian di Timur Tengah, sangat penting untuk menghentikan orang asing (AS) mengintervensi politik kita," katanya lagi.
Qatar berkomentar menolak adanya aksi lagi yang ditujukan ke Iran. "Kami menentang tensi lain ke Iran," kutip media itu lagi.
Sementara itu, ketegangan antara AS dan Iran sedikit mereda saat Presiden AS Donald Trump berujar tidak akan melakukan aksi militer apapun untuk membalas serangan Iran. Mantan pengusaha itu menegaskan hanya akan menambah sanksi ekonomi ke Iran.
Sanksi diberikan akan negara itu menyetop program nuklirnya. "Sanksi tidak akan dicabut sampai Iran merubah diri," kata Trump.
Pada 8 Januari lalu, Iran meluncurkan serangan roket ke dua basis militer AS di Irak, Irbis dan Ayn Al-Asad. Rudar ditembakkan sebagai usaha balas dendam atas kematian Soleimani.
Iran mengklaim 80 tentara AS tewas dan peralatan militer AS rusak berat. Namun hal ini juga dibantah Trump dengan mengatakan tak ada korban jiwa.
Sebelumnya Soleimani tewas dalam sebuah serangan rudal oleh AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak. Soleimani dianggap berbahaya oleh AS.
(sef/sef) Next Article Soal Serangan Balasan Iran, Ayatollah: Tamparan Untuk AS!
Bahkan dalam pembicaraan telepon dengan Wakil Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan AS akan menerima respons yang berbahaya dan besar.
"Saya harap AS yang kita tahu selalu membuat kesalahan politik, tidak membuat kesalahan lagi," kata Rouhani seperti yang dikabarkan CNN International, mengutip Kementerian Luar Negeri Iran, Jumat (9/1/2020).
Qatar berkomentar menolak adanya aksi lagi yang ditujukan ke Iran. "Kami menentang tensi lain ke Iran," kutip media itu lagi.
Sementara itu, ketegangan antara AS dan Iran sedikit mereda saat Presiden AS Donald Trump berujar tidak akan melakukan aksi militer apapun untuk membalas serangan Iran. Mantan pengusaha itu menegaskan hanya akan menambah sanksi ekonomi ke Iran.
Sanksi diberikan akan negara itu menyetop program nuklirnya. "Sanksi tidak akan dicabut sampai Iran merubah diri," kata Trump.
Pada 8 Januari lalu, Iran meluncurkan serangan roket ke dua basis militer AS di Irak, Irbis dan Ayn Al-Asad. Rudar ditembakkan sebagai usaha balas dendam atas kematian Soleimani.
Iran mengklaim 80 tentara AS tewas dan peralatan militer AS rusak berat. Namun hal ini juga dibantah Trump dengan mengatakan tak ada korban jiwa.
Sebelumnya Soleimani tewas dalam sebuah serangan rudal oleh AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak. Soleimani dianggap berbahaya oleh AS.
(sef/sef) Next Article Soal Serangan Balasan Iran, Ayatollah: Tamparan Untuk AS!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular