Yang Bikin Menperin Agus Ngeri Bila Perang AS-Iran Pecah

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
09 January 2020 16:36
Yang membuat Menperin Agus ngeri dari konflik AS-Iran tak hanya berdampak pada kedua negara tapi dunia.
Foto: Lidya Kembaren
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mewaspadai dampak konflik AS-Iran terhadap industri Tanah Air, terutama dengan meningkatnya harga minyak bumi.

Minyak dan turunannya menjadi sumber energi dan bahan baku untuk kebutuhan industri. Lonjakan harga minyak bumi akan mempengaruhi produk turunannya seperti naphta dan gas.

"[Konflik AS-Iran] berkaitan dengan bahan baku yang terpengaruh kalau harga crude oil, kemarin saya mendengar laporan bergerak naik," kata Agus di Tangerang, Banten, Kamis (9/1/2020).

Agus berharap ketegangan kedua negara segera mereda mengingat kerugian akan berimbas pada banyak negara.

"Kita harapkan Iran dan AS mulai proses cooling down. Masing-masing pemimpin Iran dan AS punya kesadaran kalau mereka perang terbuka, perang tertutup pun yang rugi bukan hanya kedua negara, tetapi juga dunia," kata Agus.



Kekhawatiran akan konflik AS-Iran juga diungkapkan pengusaha kawakan Sofjan Wanandi. Menurutnya, bila konflik Iran dan AS pecah menjadi perang terbuka, ancaman paling besar adalah harga minyak dan subsidi energi.

"Oh iya pasti ini akan terjadi, cuma saya harapkan, jangan perang betul, kalau perang betul kita juga susah. Subsidi kita, kita punya harga minyak kalau naik kan kita impor minyak banyak sekali," kata Ketua Dewan Pertimbangan Apindo Sofjan Wanadi di Jakarta, Selasa (7/1/2020).

"...Rugi kita jangan perang, kalau dia perang kita celaka, subsidi tambah besar," kata Sofjan.

Hubungan AS dan Iran kian memanas sejak AS melancarkan serangan udara ke Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada 3 Januari lalu yang menyebabkan tewasnya pemimpin Garda Revolusi Iran Qasem Soleimani.

Beberapa hari kemudian, Iran membalas dengan Iran mengatakan serangannya ke pangkalan koalisi AS-Irak di Irbil dan Ayn Al-Asad yang diklaim menewaskan 80 tentara AS.

Presiden AS Donald Trump menegaskan tak akan membalas serangan Iran dengan kekuatan militer. Namun, sanksi ekonomi akan diberikan pada negara Syiah tersebut yang merupakan tambahan dari yang sudah dilakukan sebelumnya.

"Sanksi tidak akan dicabut sampai Iran merubah perilakunya," tegas Trump dalam keterangan persnya di Gedung Putih, sebagaimana dikutip dari AFP, Kamis (9/1/2020).


[Gambas:Video CNBC]





(hoi/hoi) Next Article AS 'Sejengkal' Perang dengan Iran, PD3 Resmi Dimulai di Timur Tengah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular