
Setoran Migas RI 2019 Merosot, Blok Mahakam Disalahkan
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
09 January 2020 12:35

Jakarta, CNBC Indonesia- Setoran migas RI di 2019 menurun dibanding tahun sebelumnya. Salah satunya karena jebloknya produksi blok Mahakam yang dikelola PT Pertamina (Persero).
Dalam paparan kinerja 2019 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2019 sektor ESDM adalah sebanyak Rp 214,3 triliun. Namun realisasinya hanya Rp 172,9 triliun.
Turunnya PNBP ini salah satunya dipengaruhi oleh merosotnya setoran PNBP migas, dari Rp 159,8 triliun di 2018 jadi Rp 115,1 triliun di 2019.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Dwi Soetjipto menjelaskan turunnya setoran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah asumsi harga tak sesuai dengan proyeksi, dan tentunya saja lifting yang tak capai target karena merosotnya kinerja di beberapa blok yang jadi andalan pemerintah.
"Ada beberapa problem, contohnya di Blok Mahakam ada minus 15 ribu barel yang terjadi karena adanya penurunan yang tinggi. Hasil ada pengeboran beberapa kali yang tidak sukses, ini penyebab minus lifting paling besar," jelas Dwi, Kamis (09/1/2020).
Selain merosotnya produksi blok Mahakam, lifting juga turun karena adanya insiden yang menimpa sumur YY milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ). Seperti diketahui, sempat terjadi tumpahan minyak yang berlangsung berbulan-bulan di lepas pantai Kerawang akibat insiden tersebut.
Penurunan produksi juga terlihat di PHE OSES, Medco Natuna, dan Pertamina EP. "Itu yang paling besar, dari target 775 ribu barel per hari kita hanya capai 746 ribu barel per hari," jelasnya.
Sebagai antisipasi di 2020 ini, SKK Migas akan mengawal lebih ketat kinerja para kontraktor migas. "Kami harap akhir bulan ini ada launching strategi baru dari KKKS," jelasnya.
(gus/gus) Next Article RI Digempur Corona, Bagaimana Nasib Produksi Minyak?
Dalam paparan kinerja 2019 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2019 sektor ESDM adalah sebanyak Rp 214,3 triliun. Namun realisasinya hanya Rp 172,9 triliun.
Turunnya PNBP ini salah satunya dipengaruhi oleh merosotnya setoran PNBP migas, dari Rp 159,8 triliun di 2018 jadi Rp 115,1 triliun di 2019.
"Ada beberapa problem, contohnya di Blok Mahakam ada minus 15 ribu barel yang terjadi karena adanya penurunan yang tinggi. Hasil ada pengeboran beberapa kali yang tidak sukses, ini penyebab minus lifting paling besar," jelas Dwi, Kamis (09/1/2020).
Selain merosotnya produksi blok Mahakam, lifting juga turun karena adanya insiden yang menimpa sumur YY milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ). Seperti diketahui, sempat terjadi tumpahan minyak yang berlangsung berbulan-bulan di lepas pantai Kerawang akibat insiden tersebut.
Penurunan produksi juga terlihat di PHE OSES, Medco Natuna, dan Pertamina EP. "Itu yang paling besar, dari target 775 ribu barel per hari kita hanya capai 746 ribu barel per hari," jelasnya.
Sebagai antisipasi di 2020 ini, SKK Migas akan mengawal lebih ketat kinerja para kontraktor migas. "Kami harap akhir bulan ini ada launching strategi baru dari KKKS," jelasnya.
(gus/gus) Next Article RI Digempur Corona, Bagaimana Nasib Produksi Minyak?
Most Popular