Sigap Banjir, Jokowi 'Ajari' Anies soal Sungai di Jakarta

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 January 2020 09:03
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Foto: Jokowi: Banjir Bandang di Lebak Akibat Tambang Ilegal
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan untuk rajin memantau kembali aliran sungai yang ada di sejumlah wilayah Ibu Kota pascabanjir.

Hal tersebut dikemukakan langsung oleh Jokowi di depan
Anies Baswedan, saat mimpin rapat bersama jajaran menteri di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dikutip, Kamis (9/1/2020).

"Perlu saya sampaikan sungai yang ada di Jakarta bukan hanya Ciliwung saja, ada sungai Pesanggrahan, Cipinang, Buaran, Mookervaart, dan 14 sungai lainnya," kata Jokowi.

Jokowi pun meminta pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk meneruskan kembali program normalisasi maupun naturalisasi terhadap sungai-sungai yang terdapat di wilayah Ibu Kota.

Foto: Banjir di Ciledug Indah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

"Pengerjaan-pengerjaan meneruskan kembali baik normalisasi maupun naturalisasi di sungai-sungai yang ada di Jakarta," kata Jokowi.

Tak hanya itu, Anies Baswedan diharapkan kembali melanjutkan proyek sodetan Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT). Proyek tersebut, diharapkan Jokowi bisa dikebut dan selesai pada tahun ini.

"Saya kira bisa secepatnya dengan Gubernur [DKI Jakarta] untuk bisa menyelesaikan masalah pembebasan lahannya," ujarnya.

Jokowi menegaskan Jakarta sebagai Ibu Kota tidak berdiri sendiri, tetapi disokong wilayah Banten dan Jawa Barat. Maka dari itu, seluruh kepala daerah diharapkan bisa bekerja sama menyelesaikan masalah banjir yang terjadi.

"Tanpa kerja sama itu saya kira penyelesaiannya tidak akan komprehensif dan tidak akan bisa menyelesaikan masalah," jelasnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun telah memperkirakan terjadinya hujan dengan intensitas yang tinggi di berbagai wilayah Indonesia dari 5 hingga 15 Januari 2020.


Lantas, bagaimana persiapan DKI Jakarta?

"Pertama, mulai dari pagi. Pompa mobile kita diarahkan ke pesisir untuk mengantisipasi potensi air pasang," kata Anies di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Tak hanya itu, mantan Menteri Pendidikan itu juga akan melakukan mitigasi dengan mengaktifkan posko-posko keamanan di berbagai kelurahan, agar bisa segera membantu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Antisipasi tanggal 10-15 kita aktifkan posko seluruh kelurahan melibatkan tiga unsur. Pemerintah Kepolisian, TNI, dan masyarakat," katanya.

"Ketika ada hujan yang mulai menghasilkan genangan, sudah bisa langsung respons cepat," tegasnya.

Sebagai informasi, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Indonesia telah mengeluarkan peringatan cuaca (Weather Alert) sebagai himbauan bagi warganya yang berada di Jakarta untuk selalu memantau info terbaru terkait cuaca.

"Prakiraan cuaca menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Jakarta akan mengalami curah hujan yang luar biasa hingga 12 Januari 2020," demikian peringatan awal yang disampaikan kedubes AS melalui situs resminya.

"Antisipasi badai dan angin kencang dengan kemungkinan banjir, tanah longsor, pemadaman listrik, dan kondisi perjalanan yang sulit di seluruh wilayah," tambah peringatan itu.


Kedubes AS meminta agar warganya mempersiapkan diri untuk menghadapi status tanggap darurat bencana. Warga AS yang berada di Jakarta juga diminta memperhatikan informasi dari media lokal Indonesia.

"Persiapkan rencana tanggap darurat. Gunakan alat yang tersedia di https://www.ready.gov/ untuk membuat rencana untuk keluarga, pekerjaan, dan sekolah anda. Perhatikan info dari media tentang peristiwa lokal, waspadai lingkungan sekitar Anda, dan perhatikan kesadaran pribadi setiap saat."


(tas/tas) Next Article 10 Pintu Air di Jakarta Berstatus Siaga 4, Angke Hulu Siaga 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular