Internasional
Tak Yakin Ucapan Trump Soal Iran, Senat AS Turun Gunung
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
09 January 2020 08:28
Jakarta, CNBC Indonesia - DPR Amerika Serikat bakal mencegah Presiden Donald Trump mengobarkan perang dengan Iran. Ini dilakukan DPR, terutama dari partai Demokrat, karena pesimis kekhawatiran mereka tidak ditanggapi Trump termasuk pejabat AS lain.
"Presiden ... tidak memiliki strategi yang koheren untuk menjaga rakyat Amerika tetap aman, mencapai de-eskalasi dengan Iran dan memastikan stabilitas di kawasan itu," kata Ketua DPR AS Nancy Pelosi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari AFP, Kamis (9/1/2020).
"Kekhawatiran kami tidak bisa diatasi dengan cukupnya Undang-Undang Kekuatan Perang, dan oleh pengarahan yang dilakukan pemerintah (Trump) hari ini."
Oleh karena itu, Pelosi mengatakan bahwa DPR akan melakukan pemungutan suara, untuk membatasi kemampuan Trump berperang melawan Iran.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa DPR juga akan segera mempertimbangkan pencabutan otorisasi kekuatan yang disetujui setelah serangan pada 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Namun, langkah untuk membatasi Trump melakukan serangan kemungkinan akan sulit untuk lolos di Senat, di mana mayoritasnya dipegang oleh Partai Republik.
Sebelumnya, Trump menegaskan presiden itu tidak akan mengerahkan kekuatan militer DPR AS tetap khawatir dengan langkah mantan pebisnis itu. Untuk membalas Iran, Trump akan memberi sanksi ekonomi lagi.
AS memiliki UU Kekuatan Perang 1973. Di bawah UU ini, pemerintah perlu memberi tahu Kongres tentang aksi-aksi militer besar. Tetapi Trump, secara tidak biasa, mengambil keputusan yang menyerang petinggi militer Iran Qasem Soleimani dengan roket hingga tewas.
(sef/sef) Next Article Kala Iran Hargai Kepala Trump Rp 1,1 T Karena Soleimani
"Presiden ... tidak memiliki strategi yang koheren untuk menjaga rakyat Amerika tetap aman, mencapai de-eskalasi dengan Iran dan memastikan stabilitas di kawasan itu," kata Ketua DPR AS Nancy Pelosi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari AFP, Kamis (9/1/2020).
"Kekhawatiran kami tidak bisa diatasi dengan cukupnya Undang-Undang Kekuatan Perang, dan oleh pengarahan yang dilakukan pemerintah (Trump) hari ini."
Namun, langkah untuk membatasi Trump melakukan serangan kemungkinan akan sulit untuk lolos di Senat, di mana mayoritasnya dipegang oleh Partai Republik.
Sebelumnya, Trump menegaskan presiden itu tidak akan mengerahkan kekuatan militer DPR AS tetap khawatir dengan langkah mantan pebisnis itu. Untuk membalas Iran, Trump akan memberi sanksi ekonomi lagi.
AS memiliki UU Kekuatan Perang 1973. Di bawah UU ini, pemerintah perlu memberi tahu Kongres tentang aksi-aksi militer besar. Tetapi Trump, secara tidak biasa, mengambil keputusan yang menyerang petinggi militer Iran Qasem Soleimani dengan roket hingga tewas.
(sef/sef) Next Article Kala Iran Hargai Kepala Trump Rp 1,1 T Karena Soleimani
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular