Jokowi Kerahkan Nelayan ke Natuna, Luhut Akui Sempat Tertunda

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
08 January 2020 14:59
Rencana itu sudah ada sejak 2016, baru akan eksekusi pada 2020.
Foto: Presiden Joko Widodo di atas KRI Usman Harun dengan latar belakang KRI Karel Sasuit Tubun yang sedang berlabuh di Puslabuh TNI AL di Selat Lampa. (Setpres/Agus Suparto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengirim seratusan nelayan ke Laut Natuna, Kepulauan Riau. Hal ini pernah dilontarkan serupa pada Juni 2016 saat Indonesia juga bergesekan dengan China di Natuna.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui rencana tiga tahun lalu sempat tertunda. Tahun depan baru akan dieksekusi karena disiapkan fasilitasnya.

"Dari dulu udah lama, bukan baru. Cuma eksekusinya terlambat belum siap tempat ikannya," kata Luhut di kantornya, Rabu (8/1)

Saat ini, pemerintah menyiapkan rencana pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpatu (SKPT) Natuna, Kepulauan Riau, yang akan dimulai pada 2021.

"SKPT Selat Lampa yang sudah ada, terus kita menambah di utara, lalu membangun fasilitas untuk nelayan seperti pelabuhan, perumahan nelayan, fasilitas industri cold storage di utara," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Agus Suherman, usai rapat di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, di Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Menurutnya, perencanaan membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan. Fasilitas pelabuhan ditargetkan mulai dibangun pada 2021 dan selesai dalam kurun waktu 2 tahun.

"Nelayan kita butuh fasilitas untuk pelabuhan, isi BBM, pembekalan untuk mendaratkan ikan. Itu dibutuhkan industri," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md, mengatakan para nelayan yang dimobilisasi ke Laut Natuna akan mendapatkan sederet fasilitas dari pemerintah. Fasilitas SKPT ini menjadi yang utama.



"Tentu kalau mereka mau, kita fasilitasi untuk itu, tapi fasilitas infrastruktur yang harus kita siapkan," ucap Agus.

Pihak China menanggapi soal sikap Indonesia terkait pengiriman nelayan ke Natuna. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Menteri Luar Negeri China, Geng Shuang, dalam keterangan pers reguler, dirilis di situs Kementerian Luar Negeri China, Selasa (7/1/2020).

"Seperti yang saya bilang, soal perkembangan maritim baru-baru ini, China dan Indonesia telah menjalin komunikasi satu sama lain lewat saluran diplomatik. China dan Indonesia adalah mitra strategis yang komprehensif," kata Geng Shuang, dilansir situs Kemlu China, dikutip dari detikcom.



[Gambas:Video CNBC]






(hoi/hoi) Next Article Pasokan Listrik Ditambah, Ekonomi Natuna Semakin Menggeliat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular