
Internasional
Dikirim ke Timur Tengah, Militer AS: Kita Pergi Perang, Bro!
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
08 January 2020 11:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran di Timur Tengah, memaksa ratusan tentara AS dikirim ke wilayah itu.
Sebagian tentara yang dikirim merupakan prajurit muda yang baru akan berperang untuk pertama kalinya, lapor Reuters, Rabu (8/1/2020).
"Bagi banyak prajurit, itu akan menjadi misi pertama mereka. Mereka mengepak amunisi dan senapan, melakukan panggilan telepon pada menit-menit terakhir dengan orang-orang terkasih, lalu menyerahkan ponsel mereka. Beberapa dari mereka mengorbankan darah," tulis media itu.
Reuters melaporkan, AS mengirimkan sekitar 600 tentara dari wilayah Fort Bragg, North Carolina, menuju ke Timur Tengah pada Minggu. Para tentara yang kebanyakan berusia muda itu merupakan bagian dari kelompok pasukan terjun payung AS.
Mereka beranggotakan sekitar 3.500 orang. Mereka akan dikirim ke Kuwait lebih dulu, setelahnya tujuan mereka selanjutnya akan ditentukan.
Menanggapi pengiriman mereka, para tentara terlihat bersemangat. "Kita akan berperang, bro," teriak salah seorang dari mereka di tengah kerumunan.
Sementara itu, seorang tentara dari Ashboro, Virginia, mengatakan dia tidak terkejut ketika perintah berperang datang.
"Saya baru menonton berita, melihat bagaimana keadaan di sana," kata pria 27 tahun, salah satu dari beberapa tentara yang berhasil diwawancarai Reuters.
"Lalu saya mendapat pesan teks dari sersan yang mengatakan 'Jangan pergi ke mana pun'. Dan hanya itu."
Ketakutan akan terjadinya perang antara Iran dengan AS telah meningkat belakangan setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan ke Bandara Internasional Baghdad di Irak pada Jumat lalu.
Serangan drone itu menelan beberapa korban, yang di dalamnya termasuk Qassem Soleimani, pimpinan Pasukan Quds Iran.
Akibat hal ini Iran mengancam akan membalas serangan AS. Bahkan, pagi tadi Iran dilaporkan telah melakukan serangan dengan menembakkan puluhan roket di pangkalan udara gabungan AS-Irak pada Rabu pagi (8/1/2020), sebagaimana dilansir Bloomberg dari televisi lokal yang mengutip Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).
Seorang pejabat juga mengonfirmasi bahwa serangan dilakukan di Ayn al-Asad di Irak Barat.
"IRGC mengumumkan kepada Setan AS bahwa balasan yang dilakukan akan dipenuhi rasa sakit dan kehancuran," kata IRGC.
Di pihak AS, Pemerintahan Trump telah mengkonfirmasi mengetahui hal ini.
"Kami mengetahui adanya laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak," kata Sekretaris Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan.
"Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasional."
(sef/sef) Next Article Makin Kacau! Iran Hadiahkan Rp 1,1 T untuk Kepala Trump
Sebagian tentara yang dikirim merupakan prajurit muda yang baru akan berperang untuk pertama kalinya, lapor Reuters, Rabu (8/1/2020).
"Bagi banyak prajurit, itu akan menjadi misi pertama mereka. Mereka mengepak amunisi dan senapan, melakukan panggilan telepon pada menit-menit terakhir dengan orang-orang terkasih, lalu menyerahkan ponsel mereka. Beberapa dari mereka mengorbankan darah," tulis media itu.
Menanggapi pengiriman mereka, para tentara terlihat bersemangat. "Kita akan berperang, bro," teriak salah seorang dari mereka di tengah kerumunan.
Sementara itu, seorang tentara dari Ashboro, Virginia, mengatakan dia tidak terkejut ketika perintah berperang datang.
"Saya baru menonton berita, melihat bagaimana keadaan di sana," kata pria 27 tahun, salah satu dari beberapa tentara yang berhasil diwawancarai Reuters.
"Lalu saya mendapat pesan teks dari sersan yang mengatakan 'Jangan pergi ke mana pun'. Dan hanya itu."
Ketakutan akan terjadinya perang antara Iran dengan AS telah meningkat belakangan setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan ke Bandara Internasional Baghdad di Irak pada Jumat lalu.
Serangan drone itu menelan beberapa korban, yang di dalamnya termasuk Qassem Soleimani, pimpinan Pasukan Quds Iran.
Akibat hal ini Iran mengancam akan membalas serangan AS. Bahkan, pagi tadi Iran dilaporkan telah melakukan serangan dengan menembakkan puluhan roket di pangkalan udara gabungan AS-Irak pada Rabu pagi (8/1/2020), sebagaimana dilansir Bloomberg dari televisi lokal yang mengutip Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).
Seorang pejabat juga mengonfirmasi bahwa serangan dilakukan di Ayn al-Asad di Irak Barat.
"IRGC mengumumkan kepada Setan AS bahwa balasan yang dilakukan akan dipenuhi rasa sakit dan kehancuran," kata IRGC.
Di pihak AS, Pemerintahan Trump telah mengkonfirmasi mengetahui hal ini.
"Kami mengetahui adanya laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak," kata Sekretaris Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan.
"Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasional."
(sef/sef) Next Article Makin Kacau! Iran Hadiahkan Rp 1,1 T untuk Kepala Trump
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular