Perang Dunia III, Sofjan Wanandi: Kalau Perang Celaka Kita!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
07 January 2020 16:45
Pengusaha mengatakan bila terjadi perang maka Indonesia paling dirugikan.
Foto: Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi (CNBC Indoinesia/Anisatul Umah)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman perang dunia atau World War III buntut dari pembunuhan jenderal Iran oleh Amerika Serikat (AS) tak hanya jadi kekhawatiran pemerintah tapi juga pengusaha. Bagi Indonesia, ancaman paling ngeri bila terjadi benar-benar perang adalah soal harga minyak dan subsidi energi.

"Oh iya pasti ini akan terjadi, cuma saya harapkan, jangan perang betul, kalau perang betul kita juga susah. Subsidi kita, kita punya harga minyak kalau naik kan kita impor minyak banyak sekali," kata Ketua Dewan Pertimbangan Apindo Sofjan Wanadi di Jakarta, Selasa (7/1).



"...Rugi kita jangan perang, kalau dia perang kita celaka, subsidi tambah besar," katanya.

Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara sempat mengatakan bila perang dunia ketiga meletus karena peristiwa tersebut, perekonomian Indonesia terancam.

Melihat proyeksi ekonomi dalam APBN 2020, harga minyak diprediksi US$ 63 per barel. Tentunya, harga minyak yang sudah melampaui prediksi APBN 2020 ini bisa meningkatkan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama non subsidi.

"Dampak ketegangan AS dan Iran paling cepat dirasakan ke harga minyak mentah dunia yg meroket lebih dari 4% dan berimbas pada beban subsidi BBM dan tarif listrik yang bengkak di awal 2020. Di sisi lain, harga bbm non subsidi jenis Pertamax, Pertalite maupun Dex pun berisiko mengalami penyesuaian," kata Bhima kepada detikcom, Minggu (5/1/2020).


[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Siaga World War III dengan AS? China Tambah Anggaran Militer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular