Internasional

Donald Trump: Iran Tidak Akan Pernah Punya Nuklir!

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 January 2020 12:08
Presiden AS Donald Trump berkomentar soal Iran yang kembali kembangkan nuklir
Foto: CNBC Internasional
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menegaskan bahwa Iran tidak akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan senjata nuklirnya.

Hal itu ia sampaikan melalui postingan di Twitter, Senin (6/1/2020), di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara.

"IRAN TIDAK AKAN PERNAH MEMILIKI SENJATA NUKLIR!" cuit Trump sebagaimana dikutip dari postingannya di akun @realDonaldTrump.


Tweet itu diposting sehari setelah Iran mengumumkan akan semakin gencar dalam mengembangkan senjata nuklirnya.

"(Pengembangan) nuklir Iran di semua lini, kini tidak lagi dibatasi," tulis AFP mengutip pernyataan pejabat pemerintah Iran.

"Mulai sekarang, program nuklir akan terus berjalan sesuai kebutuhannya," tambah pejabat tersebut.



Sebelumnya, Iran diketahui sudah setuju untuk membatasi riset uranium, yang menjadi bahan bakar nuklir. Persetujuan itu tertuang dalam Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

JCPOA yang juga dikenal dengan sebutan kesepakatan nuklir Iran, adalah sebuah perjanjian mengenai program nuklir Iran yang disepakati di kota Wina pada 14 Juli 2015. Kesepakatan itu ditandatangani oleh Iran dengan dengan negara-negara Dewan Keamanan PBB - China, Prancis, Rusia, Inggris, AS, termasuk Jerman- dan negara Uni Eropa.

Di bawah kesepakatan itu, Iran harus melakukan penelitian dan pengembangan terbatas selama delapan tahun.



Namun, pada 2018 lalu, Trump menarik AS keluar dari kesepakatan itu dan menerapkan kembali sanksi pada Iran. Alasannya adalah karena Trump merasa kesepakatan itu tidak cukup membuat Iran menghentikan program nuklirnya.

Sanksi yang dijatuhkan AS termasuk sanksi ekonomi, di mana Iran dipersulit dalam menjual minyaknya ke negara lain. Langkah ini menekan penjualan minyak mentah Iran lebih dari 80% dan akhirnya mengganggu ekonomi negara itu.


Belum berakhir ketegangan terkait masalah nuklir ini, AS pada Jumat lalu kembali menambah bara perselisihan pada hubungannya dengan Iran. Seperti diketahui pada Jumat lalu Trump memerintahkan serangan udara di sekitar Bandara Internasional Baghdad, Irak. Serangan itu menewaskan beberapa orang penting, termasuk pimpinan militer Iran Jenderal Qasem Soleimani.

Serangan tersebut merupakan rentetan balas dendam AS atas serangan Hizbullah yang menewaskan kontraktor AS di Irak. Hizbullah sendiri dituduh AS didanai oleh Iran.

Akibat dari serangan, pemerintah Iran mengumumkan akan membalas AS. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan bahwa Iran tidak takut untuk membalas AS.

"AS bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari keputusan jahatnya," tegasnya melalui akun Twitter sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (3/1/2019).

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Soal Nuklir Memanas Lagi, Trump Pede Iran Ingin Bertemu AS

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular