Basuki Ungkap Bandara Halim Bisa Banjir: Empang Meluap!
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
06 January 2020 17:34
Jakarta, CNBC Indonesia - Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur tak luput dari banjir pada awal tahun ini. Genangan air yang ada di landasan pacu tersebut membuat sejumlah penerbangan dibatalkan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penyebab banjir di Bandara Halim karena parit yang ada di wilayah Bandara Halim tidak cukup menampung kapasitas air saat hujan turun hujan deras. Sehingga, air meluap ke dalam landasan pacu.
"Itu ada landasan, ada saluran, masuk ke empang, empangnya penuh. Jadi meluap," ujar Basuki di Gedung BPK, Senin (6/1/2020).
Untuk di Bandara Halim, penanganan telah dilakukan dengan memperluas kapasitas parit tersebut. Dari awalnya hanya 20.000 meter kubik menjadi 50.000 meter kubik, lalu kedalamannya dari 2 meter menjadi 5 meter.
"Ini sekarang empangnya kita perluas, drainasenya kita perlebar," kata dia.
Sementara itu, untuk kawasan tol yang terkena banjir terutama KM 24 yang disebabkan kereta cepat, telah dilakukan pembongkaran untuk drainasenya. Sedangkan di Cipali yang disebabkan oleh kali Cilalanang juga telah diperlebar.
"Jadi semua sudah kita tindaklanjuti, itu semua crisis management kita, termasuk yang di Gardu Kembangan, itu ke sana pasti sudah ada pompa, sudah kita tindaklanjuti," jelasnya.
(dru) Next Article Sempat Lumpuh, Menhub Pastikan Bandara Halim Beroperasi Lagi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penyebab banjir di Bandara Halim karena parit yang ada di wilayah Bandara Halim tidak cukup menampung kapasitas air saat hujan turun hujan deras. Sehingga, air meluap ke dalam landasan pacu.
"Itu ada landasan, ada saluran, masuk ke empang, empangnya penuh. Jadi meluap," ujar Basuki di Gedung BPK, Senin (6/1/2020).
Untuk di Bandara Halim, penanganan telah dilakukan dengan memperluas kapasitas parit tersebut. Dari awalnya hanya 20.000 meter kubik menjadi 50.000 meter kubik, lalu kedalamannya dari 2 meter menjadi 5 meter.
"Ini sekarang empangnya kita perluas, drainasenya kita perlebar," kata dia.
Sementara itu, untuk kawasan tol yang terkena banjir terutama KM 24 yang disebabkan kereta cepat, telah dilakukan pembongkaran untuk drainasenya. Sedangkan di Cipali yang disebabkan oleh kali Cilalanang juga telah diperlebar.
"Jadi semua sudah kita tindaklanjuti, itu semua crisis management kita, termasuk yang di Gardu Kembangan, itu ke sana pasti sudah ada pompa, sudah kita tindaklanjuti," jelasnya.
(dru) Next Article Sempat Lumpuh, Menhub Pastikan Bandara Halim Beroperasi Lagi
Most Popular