Sempat Lumpuh, Menhub Pastikan Bandara Halim Beroperasi Lagi
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
02 January 2020 08:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta pada Rabu (1/1/2020) mengakibatkan aktivitas penerbangan di Bandar Udara Halim Perdanakusuma lumpuh akibat banjir. Sejumlah penerbangan dengan keberangkatan dari dan dengan tujuan Halim dialihkan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta.
"Untuk alasan keamanan dan keselamatan, aktivitas di Halim Perdanakusuma kita tutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Semua penerbangan dari Halim dialihkan ke Soetta (CGK)," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti, dalam siaran pers kemarin.
Suasana pada pagi jelang siang kemarin, air setinggi 30cm menggenangi runway. Banjir juga menggenangi area di luar bandara yang membuat penumpang sulit untuk mengakses ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
"Sesuai dengan Notam Nomor A0002/20 yang menyebutkan terjadinya standing water di landasan Pacu Bandar Udara Halim Perdanakusuma," jelas Polana.
Perubahan cuaca memungkinkan adanya penundaan jadwal penerbangan (delay) dan pengalihan bandara tujuan pendaratan pesawat (divert). Polana berharap agar para pengguna jasa transportasi udara dapat memaklumi jika adanya penundaan dan divert akibat perubahan cuaca.
"Cuaca ekstrem dan hujan lebat memungkinkan terjadinya delay dan divert penerbangan. Untuk kepentingan penerbangan yang selamat, aman, dan nyaman, saya berharap penumpang dapat memaklumi jika ada delay dan divert akibat cuaca buruk. Semua demi kepentingan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan kita semua," urai Polana.
Tahu kondisi ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Rabu (1/1/2020) sore langsung melakukan peninjauan ke Bandara Halim Perdanakusuma. Dijelaskan bahwa penutupan tak sampai malam hari. Budi Karya bilang, Kamis (2/1/2020) hari ini operasional sudah normal.
Operasional Bandara Halim sendiri telah dibuka sejak pukul 14.30 WIB sore kemarin. Kendati begitu, pesawat yang dapat beroperasi hanya bertipe sejenis A320 dan Boeing 737, dikarenakan runway belum dapat berfungsi optimal menyusul masih ada genangan air di tepi runway.
Adapun dampak penutupan ini, Citilink terpaksa membatalkan sejumlah 25 penerbangan dan mengalihkan beberapa penerbangan lainnya pada Rabu, 1 Januari 2020.
Adapun terdapat 32 penerbangan lainnya dari dan menuju Bandara Halim Perdanakusuma yang dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta di antaranya dengan destinasi Yogyakarta, Solo, Surabaya, Padang, Palembang, dan Denpasar.
Bagi penumpang yang penerbangannya terdampak, Citilink menyediakan opsi reschedule (penjadwalan ulang) atau refund (pengembalian uang tiket) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hal senada juga dialami Lion Air Group. Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, menyampaikan penjelasan adanya layanan Batik Air dengan pengalihan pendaratan (divert) dan perubahan rute penerbangan (reroute). Perinciannya sebanyak 45 penerbangan Lion Air yang dialihkan, 21 penerbangan Batik Air yang dibatalkan, dan 8 penerbangan Wings Air yang delayed.
"Lion Air Group memfasilitasi kepada tamu atau penumpang bagi yang akan melakukan proses pengembalian dana (refund), perubahan keberangkatan (reroute), perubahan jadwal keberangkatan (reschedule) sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku," kata Danang.
(miq/miq) Next Article Waduh! Sampai Malam Ini Status Jakarta Masih Siaga Banjir
"Untuk alasan keamanan dan keselamatan, aktivitas di Halim Perdanakusuma kita tutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Semua penerbangan dari Halim dialihkan ke Soetta (CGK)," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti, dalam siaran pers kemarin.
Suasana pada pagi jelang siang kemarin, air setinggi 30cm menggenangi runway. Banjir juga menggenangi area di luar bandara yang membuat penumpang sulit untuk mengakses ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
Perubahan cuaca memungkinkan adanya penundaan jadwal penerbangan (delay) dan pengalihan bandara tujuan pendaratan pesawat (divert). Polana berharap agar para pengguna jasa transportasi udara dapat memaklumi jika adanya penundaan dan divert akibat perubahan cuaca.
"Cuaca ekstrem dan hujan lebat memungkinkan terjadinya delay dan divert penerbangan. Untuk kepentingan penerbangan yang selamat, aman, dan nyaman, saya berharap penumpang dapat memaklumi jika ada delay dan divert akibat cuaca buruk. Semua demi kepentingan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan kita semua," urai Polana.
Tahu kondisi ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Rabu (1/1/2020) sore langsung melakukan peninjauan ke Bandara Halim Perdanakusuma. Dijelaskan bahwa penutupan tak sampai malam hari. Budi Karya bilang, Kamis (2/1/2020) hari ini operasional sudah normal.
Operasional Bandara Halim sendiri telah dibuka sejak pukul 14.30 WIB sore kemarin. Kendati begitu, pesawat yang dapat beroperasi hanya bertipe sejenis A320 dan Boeing 737, dikarenakan runway belum dapat berfungsi optimal menyusul masih ada genangan air di tepi runway.
Adapun dampak penutupan ini, Citilink terpaksa membatalkan sejumlah 25 penerbangan dan mengalihkan beberapa penerbangan lainnya pada Rabu, 1 Januari 2020.
Adapun terdapat 32 penerbangan lainnya dari dan menuju Bandara Halim Perdanakusuma yang dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta di antaranya dengan destinasi Yogyakarta, Solo, Surabaya, Padang, Palembang, dan Denpasar.
Bagi penumpang yang penerbangannya terdampak, Citilink menyediakan opsi reschedule (penjadwalan ulang) atau refund (pengembalian uang tiket) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hal senada juga dialami Lion Air Group. Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, menyampaikan penjelasan adanya layanan Batik Air dengan pengalihan pendaratan (divert) dan perubahan rute penerbangan (reroute). Perinciannya sebanyak 45 penerbangan Lion Air yang dialihkan, 21 penerbangan Batik Air yang dibatalkan, dan 8 penerbangan Wings Air yang delayed.
"Lion Air Group memfasilitasi kepada tamu atau penumpang bagi yang akan melakukan proses pengembalian dana (refund), perubahan keberangkatan (reroute), perubahan jadwal keberangkatan (reschedule) sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku," kata Danang.
(miq/miq) Next Article Waduh! Sampai Malam Ini Status Jakarta Masih Siaga Banjir
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular