Jokowi Beri 3 Solusi Tekan Harga Gas, Salah Satunya Impor
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 January 2020 17:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan tiga solusi untuk mengatasi persoalan harga gas untuk kebutuhan industri yang saat ini masih cukup mahal.
Ketiga solusi yang ditawarkan Jokowi itu terungkap saat memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan Ketersediaan Gas untuk Industri, Senin (6/1/2020).
"Saya ini ada tiga hal yang bisa kita lakukan," kata Jokowi di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Pertama, adalah dengan mengurangi porsi pemerintah dari hasil Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S). Menurut Jokowi, cara ini bisa membuat harga gas lebih murah.
"Ada jatah pemerintah US$ 2 per MMBTU, supaya jatah pemerintah ini dikurangi atau bahkan dihilangkan. Ini bisa lebih murah," jelasnya.
Cara kedua dan ketiga, adalah memberlakukan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) gas dan membebaskan bea impor untuk memudahkan industri.
"Yang kedua, DMO diberlakukan sehingga bisa diberikan kepada industri. Yang ketiga bebas impor untuk industri," tegasnya.
Jokowi pun tak dapat menyembunyikan kekecewaannya atas fakta bahwa harga gas untuk kebutuhan industri di Indonesia masih cukup mahal.
"Ini sudah terjadi sejak 2016 gak beres-beres. Saya harus cari terobosan, ya 3 Itu pilihannya," tegasnya.
(gus/gus) Next Article Kesal Gas Industri Mahal, Jokowi: Sejak 2016 Kok Tidak Beres
Ketiga solusi yang ditawarkan Jokowi itu terungkap saat memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan Ketersediaan Gas untuk Industri, Senin (6/1/2020).
"Saya ini ada tiga hal yang bisa kita lakukan," kata Jokowi di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Ada jatah pemerintah US$ 2 per MMBTU, supaya jatah pemerintah ini dikurangi atau bahkan dihilangkan. Ini bisa lebih murah," jelasnya.
Cara kedua dan ketiga, adalah memberlakukan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) gas dan membebaskan bea impor untuk memudahkan industri.
"Yang kedua, DMO diberlakukan sehingga bisa diberikan kepada industri. Yang ketiga bebas impor untuk industri," tegasnya.
Jokowi pun tak dapat menyembunyikan kekecewaannya atas fakta bahwa harga gas untuk kebutuhan industri di Indonesia masih cukup mahal.
"Ini sudah terjadi sejak 2016 gak beres-beres. Saya harus cari terobosan, ya 3 Itu pilihannya," tegasnya.
(gus/gus) Next Article Kesal Gas Industri Mahal, Jokowi: Sejak 2016 Kok Tidak Beres
Most Popular