
B30 Baru Jalan, Jokowi Mau RI Buru-buru ke B40
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
27 December 2019 11:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Biodiesel 30% atau B30 baru saja diresemikan bulan ini, tapi Presiden Joko Widodo mau Indonesia buru-buru bersiap ke B40 pada 2021. Artinya, solar yang dijual harus tercampur dengan minyak sawit sampai 40%, siapkah Indonesia?
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pihaknya tidak mengalami kendala yang berarti dalam mengimplementasikan biodiesel. Yang perlu dilakukan menurutnya adalah uji coba, bagaimana performa B40 terhadap mesin, yang akan diujicobakan awal tahun 2020.
"Kita dengan B20 berhasil, sebetulnya masalah pencampuran itu tidak ada masalah. Jadi walaupun B30 baru saja diimplementasikan, kita akan lakukan uji coba B40," ungkap Nicke beberapa hari lalu.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, jika hasilnya bagus dan supplier siap, implementasi bisa dilakukan lebih awal. "Seperti sekarang, kan B30 targetnya 1 Januari 2020. Tapi kita sudah mulai mendistribusikan sejak November. Hasilnya bangus," imbuhnya.
Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengatakan, terkait persiapan B40 pihaknya akan segera duduk bersama dengan pihak terkait untuk membicarakan persiapan.
Bersama dengan Pertamina, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Pertamina Gaikindo, IPB, Perindustrian, dan ESDM akan membahas tekhnisnya. Apa saja yang perlu diperbaiki untuk selanjutnya menerapkan B40.
"Misalnya air dan segala macam kan, banyak hal. Setelah itu kita lihat hal lain penyerapanya di mobil. Mobilnya harus disesuaikan juga ya macam-macam bisa berubah tekhnis modifikasi bisa menyiapkan misalnya filter lebih banyak di bengkel baru pelaksanaan sepeti sekarang," ungkapnya.
Berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM diperlukan setidaknya 9,6 juta kiloliter FAME untuk mendukung B30 pada tahun 2020. Jumlah tersebut didasarkan pada kebutuhan FAME 2019 sebesar 6,6 juta kiloliter.
Hal serupa disampaikan oleh Ketua Umum APROBI MP Tumanggor. Ia yakin B40 bisa berjalan mulai 2021. "Contoh B20, ternyata B30 bisa jauh lebih baik," kata dia dalam wawancara bersama CNBC Indonesia Tv.
(gus/gus) Next Article Tahun Depan Biodiesel B40 Dimulai, Pertamina Siap?
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pihaknya tidak mengalami kendala yang berarti dalam mengimplementasikan biodiesel. Yang perlu dilakukan menurutnya adalah uji coba, bagaimana performa B40 terhadap mesin, yang akan diujicobakan awal tahun 2020.
"Kita dengan B20 berhasil, sebetulnya masalah pencampuran itu tidak ada masalah. Jadi walaupun B30 baru saja diimplementasikan, kita akan lakukan uji coba B40," ungkap Nicke beberapa hari lalu.
Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengatakan, terkait persiapan B40 pihaknya akan segera duduk bersama dengan pihak terkait untuk membicarakan persiapan.
Bersama dengan Pertamina, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Pertamina Gaikindo, IPB, Perindustrian, dan ESDM akan membahas tekhnisnya. Apa saja yang perlu diperbaiki untuk selanjutnya menerapkan B40.
"Misalnya air dan segala macam kan, banyak hal. Setelah itu kita lihat hal lain penyerapanya di mobil. Mobilnya harus disesuaikan juga ya macam-macam bisa berubah tekhnis modifikasi bisa menyiapkan misalnya filter lebih banyak di bengkel baru pelaksanaan sepeti sekarang," ungkapnya.
Berdasarkan perhitungan Kementerian ESDM diperlukan setidaknya 9,6 juta kiloliter FAME untuk mendukung B30 pada tahun 2020. Jumlah tersebut didasarkan pada kebutuhan FAME 2019 sebesar 6,6 juta kiloliter.
Hal serupa disampaikan oleh Ketua Umum APROBI MP Tumanggor. Ia yakin B40 bisa berjalan mulai 2021. "Contoh B20, ternyata B30 bisa jauh lebih baik," kata dia dalam wawancara bersama CNBC Indonesia Tv.
(gus/gus) Next Article Tahun Depan Biodiesel B40 Dimulai, Pertamina Siap?
Most Popular