
Seperti BBM, Asosiasi Maskapai Pesawat Minta Avtur Satu Harga
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
26 December 2019 19:12

Jakarta, CNBC Indonesia -Indonesia National Air Carrier Association (INACA) sambangi Kemenko Perekonomian untuk membahas berbagai persoalan penerbangan di dalam negeri. Salah satunya harga avtur yang mempengaruhi harga tiket pesawat.
Ketua Inaca Denon B Prawiraatmadja mengatakan, tingginya harga tiket pesawat salah satunya karena adanya salah satu componen cost opernasional penerbangan, dalam hal ini avtur terdapat disparitas harga di beberapa wilayah di Indonesia.
"Kalau cost componennya bisa turun. Tentu harga tiket [pesawat] diharapkan bisa turun," ujar Denon usai melakukan pertemuan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (26/12/2019).
Oleh karena itu, Denon berharap harga avtur diharapkan bisa sama rata di seluruh wilayah di Indonesia. Pasalnya, ada disparitas harga yang cukup signifikan.
"Avtur ini diharapkan juga ada pemerataan, baik di wilayah Indonesia Tengah, Timur, maupun di Barat. Jadi, dengan adanya mungkin kompetisi di avtur ini diharapkan harga yang ditawarkan oleh operator penerbangan bisa lebih kompetitif," tutur Denon.
"Kita sebagai asosiasi sudah menyampaikan ada disparity harga di Timur, sampai Rp 3.000 [per liter]. Nah ini akan ada kajian bagaimana menghadirkan avtur supaya lebih kompetitif," kata Denon melanjutkan.
Kendati demikian, Inaca tidak bisa memastikan, pemerataan harga avtur ini bisa turun berapa persen ker harga tiket pesawat. Karena hal itu perlu dibuat satu kajian khusus. "Wah itu nanti akan ada kajian lebih lanjut," tuturnya.
Inaca juga menanggapi perihal penjualan avtur yang sampai saat ini masih dimonopoli oleh Pertamina. Kendati demikian, Inaca menyambut baik apabila pemerintah bisa menghadirkan kompetitor lainnya atau dalam hal ini dibuka kepada swasta.
"Sebetulnya dari pemerintah sendiri sudah menginisiasi untuk menghadirkan kompetitor, untuk penyelenggaraan avtur. Jadi saya pikir, sepanjang nanti pada saat pelaksanaannya bisa dilakukan di beberapa bandara saya pikir untuk memberikan harga yang bersaing bisa disambut baik oleh asosiasi," ujarnya.
Adapun komponen lainnya yang dapat mempengaruhi ke harga tiket pesawat, selain harga avtur kata dia, adalah pergerakan nilai tukar rupiah.
Lebih lanjut, Denon memastikan bahwa tarif tiket pesawat sangat tergantung dari mekanisme pasar, tidak ada koordinasi satu sama lain dari maskapai penerbanagan.
"Kalau harga tiketitu sebenarnya mekanisme pasar. Tapi, seperti yang disampaikan oleh beberapa kementerian, supaya harga tiket bisa turun ini, disambut baik oleh maskapai," ujarnya.
(gus/gus) Next Article Harga Avtur Melambung, Maskapai Kompak Minta Tarif Tiket Naik
Ketua Inaca Denon B Prawiraatmadja mengatakan, tingginya harga tiket pesawat salah satunya karena adanya salah satu componen cost opernasional penerbangan, dalam hal ini avtur terdapat disparitas harga di beberapa wilayah di Indonesia.
"Kalau cost componennya bisa turun. Tentu harga tiket [pesawat] diharapkan bisa turun," ujar Denon usai melakukan pertemuan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (26/12/2019).
Oleh karena itu, Denon berharap harga avtur diharapkan bisa sama rata di seluruh wilayah di Indonesia. Pasalnya, ada disparitas harga yang cukup signifikan.
"Avtur ini diharapkan juga ada pemerataan, baik di wilayah Indonesia Tengah, Timur, maupun di Barat. Jadi, dengan adanya mungkin kompetisi di avtur ini diharapkan harga yang ditawarkan oleh operator penerbangan bisa lebih kompetitif," tutur Denon.
"Kita sebagai asosiasi sudah menyampaikan ada disparity harga di Timur, sampai Rp 3.000 [per liter]. Nah ini akan ada kajian bagaimana menghadirkan avtur supaya lebih kompetitif," kata Denon melanjutkan.
Kendati demikian, Inaca tidak bisa memastikan, pemerataan harga avtur ini bisa turun berapa persen ker harga tiket pesawat. Karena hal itu perlu dibuat satu kajian khusus. "Wah itu nanti akan ada kajian lebih lanjut," tuturnya.
Inaca juga menanggapi perihal penjualan avtur yang sampai saat ini masih dimonopoli oleh Pertamina. Kendati demikian, Inaca menyambut baik apabila pemerintah bisa menghadirkan kompetitor lainnya atau dalam hal ini dibuka kepada swasta.
"Sebetulnya dari pemerintah sendiri sudah menginisiasi untuk menghadirkan kompetitor, untuk penyelenggaraan avtur. Jadi saya pikir, sepanjang nanti pada saat pelaksanaannya bisa dilakukan di beberapa bandara saya pikir untuk memberikan harga yang bersaing bisa disambut baik oleh asosiasi," ujarnya.
Adapun komponen lainnya yang dapat mempengaruhi ke harga tiket pesawat, selain harga avtur kata dia, adalah pergerakan nilai tukar rupiah.
Lebih lanjut, Denon memastikan bahwa tarif tiket pesawat sangat tergantung dari mekanisme pasar, tidak ada koordinasi satu sama lain dari maskapai penerbanagan.
"Kalau harga tiketitu sebenarnya mekanisme pasar. Tapi, seperti yang disampaikan oleh beberapa kementerian, supaya harga tiket bisa turun ini, disambut baik oleh maskapai," ujarnya.
(gus/gus) Next Article Harga Avtur Melambung, Maskapai Kompak Minta Tarif Tiket Naik
Most Popular