
Ramai-ramai Puji Gibran yang tak Butuh Di-endorse oleh Jokowi
Redaksi, CNBC Indonesia
24 December 2019 20:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memuji habis putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Pujian itu dilayangkan seiring sikap Gibran yang menyebut sang ayah tidak perlu turun tangan dalam proses politik di Pilkada Solo 2020.
"Memang harusnya seperti itu. Dari awal memang harus mampu menjadi dirinya sendiri, terlepas dari bayang-bayang Pak Jokowi," kata Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat dihubungi, Senin (23/12/2019), seperti dilansir detik.com.
"Ya sebagai anak muda (Gibran) harus mandiri untuk menentukan masa depannya, berjuang secara keras, turun ke bawah, wujudkan cita-citanya, serta mampu menginspirasi anak-anak muda untuk aktif di kancah politik," lanjutnya.
Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto menegaskan Gibran masih menjadi bakal calon wali kota Solo.Oleh karena itu, sah-sah saja jika Gibran tak ingin ada campur tangan Jokowi dalam proses politik tersebut.
"Itu kan untuk menunjukkan mungkin Mas Gibran sudah cukup dewasa, sudah bisa mengambil keputusan sendiri, kita ambil positif-positifnya saja," ujar Bambang saat dihubungi terpisah.
"Mungkin pemahaman Mas Gibran terhadap kinerja Presiden yang, tugas Presiden yang banyak, bukan hanya dalam negeri, tapi juga hal-hal di luar negeri, sehingga kesibukannya luar biasa dibanding hanya pencalonan putranya. Tapi, suka tidak suka, Mas Gibran tidak bisa dilepaskan dari putra Jokowi yang hari ini menjabat sebagai presiden," lanjutnya.
Seperti diketahui, Gibran mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Solo di kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Semarang, Kamis (12/12/2019). Ia diantarkan oleh ibu negara Iriana Jokowi, istri Selvi Ananda, dan para relawan yang mengantarkan dari Solo.
Gibran pun sudah memulai sosialisasi sebagai bakal calon wali kota Solo periode 2020-2025. Pada Senin (23/12/2019), Gibran blusukan ke Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah.
Selepas blusukan, Gibran memaparkan peran sang ayah terkait pilihannya turut serta dalam Pilkada Solo 2020.
"Bapak mendukung," ujarnya seperti dilansir detik.com, Selasa (24/12/2019).
Kendati demikian, Gibran mengaku tidak membutuhkan bantuan sang ayah.
"Ngapain bapak meng-endorse saya," katanya. "Saya sendiri cukup, nggak perlu turun tangan. Kaya apa aja to? Saya ke mana-mana sendiri. Daftar sendiri, fit and proper test sendiri. Yang menemani ya warga, relawan, dah itu lebih dari cukup," lanjut Gibran.
Menurut kakak kandung Kaesang Pangarep ini, Jokowi tidak akan sempat turut campur dalam proses politik di Solo. Sebab, tugas Jokowi sebagai kepala negara sudah terlampau banyak.
Jokowi pun sudah memberikan tanggapan perihal langkah Gibran. Tanggapan itu disampaikan kepala negara usai menghadiri acara peresmian jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 38+400, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).
"Kan sudah saya sampaikan bolak-balik bahwa itu sudah menjadi keputusan. Tanyakan langsung ke anaknya," ujarnya.
Eks Wali Kota Solo itu pun membantah apabila keputusan Gibran merupakan jalan mewujudkan dinasti politik. Sebab, pemilihan kepala daerah merupakan sebuah kompetisi yang bisa berakhir dengan kemenangan maupun kekalahan.
"Terserah rakyat yang memiliki hak pilih. Siapapun punya hak pilih dan dipilih. Ya kalau rakyat ga memilih gimana? Ini kompetisi bukan penunjukan. Beda. Tolong dibedakan," kata Jokowi.
(miq/miq) Next Article Ikuti Jejak Jokowi, Gibran Daftar Jadi Calon Wali Kota Solo
"Memang harusnya seperti itu. Dari awal memang harus mampu menjadi dirinya sendiri, terlepas dari bayang-bayang Pak Jokowi," kata Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat dihubungi, Senin (23/12/2019), seperti dilansir detik.com.
"Ya sebagai anak muda (Gibran) harus mandiri untuk menentukan masa depannya, berjuang secara keras, turun ke bawah, wujudkan cita-citanya, serta mampu menginspirasi anak-anak muda untuk aktif di kancah politik," lanjutnya.
"Itu kan untuk menunjukkan mungkin Mas Gibran sudah cukup dewasa, sudah bisa mengambil keputusan sendiri, kita ambil positif-positifnya saja," ujar Bambang saat dihubungi terpisah.
"Mungkin pemahaman Mas Gibran terhadap kinerja Presiden yang, tugas Presiden yang banyak, bukan hanya dalam negeri, tapi juga hal-hal di luar negeri, sehingga kesibukannya luar biasa dibanding hanya pencalonan putranya. Tapi, suka tidak suka, Mas Gibran tidak bisa dilepaskan dari putra Jokowi yang hari ini menjabat sebagai presiden," lanjutnya.
Seperti diketahui, Gibran mendaftarkan diri sebagai bakal calon wali kota Solo di kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Semarang, Kamis (12/12/2019). Ia diantarkan oleh ibu negara Iriana Jokowi, istri Selvi Ananda, dan para relawan yang mengantarkan dari Solo.
Gibran pun sudah memulai sosialisasi sebagai bakal calon wali kota Solo periode 2020-2025. Pada Senin (23/12/2019), Gibran blusukan ke Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah.
Selepas blusukan, Gibran memaparkan peran sang ayah terkait pilihannya turut serta dalam Pilkada Solo 2020.
"Bapak mendukung," ujarnya seperti dilansir detik.com, Selasa (24/12/2019).
Kendati demikian, Gibran mengaku tidak membutuhkan bantuan sang ayah.
"Ngapain bapak meng-endorse saya," katanya. "Saya sendiri cukup, nggak perlu turun tangan. Kaya apa aja to? Saya ke mana-mana sendiri. Daftar sendiri, fit and proper test sendiri. Yang menemani ya warga, relawan, dah itu lebih dari cukup," lanjut Gibran.
Menurut kakak kandung Kaesang Pangarep ini, Jokowi tidak akan sempat turut campur dalam proses politik di Solo. Sebab, tugas Jokowi sebagai kepala negara sudah terlampau banyak.
Jokowi pun sudah memberikan tanggapan perihal langkah Gibran. Tanggapan itu disampaikan kepala negara usai menghadiri acara peresmian jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated di KM 38+400, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).
"Kan sudah saya sampaikan bolak-balik bahwa itu sudah menjadi keputusan. Tanyakan langsung ke anaknya," ujarnya.
Eks Wali Kota Solo itu pun membantah apabila keputusan Gibran merupakan jalan mewujudkan dinasti politik. Sebab, pemilihan kepala daerah merupakan sebuah kompetisi yang bisa berakhir dengan kemenangan maupun kekalahan.
"Terserah rakyat yang memiliki hak pilih. Siapapun punya hak pilih dan dipilih. Ya kalau rakyat ga memilih gimana? Ini kompetisi bukan penunjukan. Beda. Tolong dibedakan," kata Jokowi.
(miq/miq) Next Article Ikuti Jejak Jokowi, Gibran Daftar Jadi Calon Wali Kota Solo
Most Popular