Bandara Baru di Kalsel Bikin Jokowi Terkaget-Kaget
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 December 2019 16:38
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau dan meresmikan pengoperasian terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor di Kota Banjarbaru, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Jokowi yang baru saja menyelesaikan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur untuk meninjau proyek Ibu Kota baru itu mengaku terkejut setelah melihat wajah baru Bandara Internasional Syamsudin, Banjarbaru.
"Saya tadi masuk ke bandara yang baru ini saya betul-betul sangat kaget sekali. Artinya bisa bayangin yang dulu kayak apa, yang sekarang kayak apa," kata Jokowi dikutip melalui keterangan tertulis, Rabu (18/12/2019).
Kekaguman Jokowi bukan tanpa alasan. Dari sisi keluasan, terminal baru bandara tersebut memiliki luas 77.000 meter persegi, berbanding terbalik jika dibandingkan dengan terminal lama yang hanya seluas 9.000 meter persegi.
"Jadi berapa kali ini? 8 kali lipat dari yang lama. Kemudian kapasitasnya untuk penumpang, yang sebelumnya yang di sana itu 1,3 juta penumpang per tahun, di sini 7 juta penumpang per tahun. Loncatannya sangat tinggi," ujarnya.
Namun, Jokowi mengingatkan bahwa pertumbuhan pergerakan penerbangan dan penumpang di bandara tersebut tergolong tinggi. Dengan kondisi ini, bukan tidak mungkin dalam 10 tahun ke depan harus dibangun terminal baru.
"Artinya, bandara yang baru ini mungkin tidak ada 10 tahun lagi harus dibangun yang lebih gede lagi. Karena ada pertumbuhan yang sangat cepat sekali, 7% dan 10% itu pertumbuhan yang sangat tinggi sekali," jelasnya
"Yang jelas, yang saya tahu di sini ada intan sehingga desainnya ini juga desain intan Martapura, desain bandara ini. Martapura, Kabupaten Banjar, dan Kota Banjarbaru. Kalau intan ingat saya hanya tiga tempat itu," ungkapnya.
Presiden lantas mengingatkan kembali pentingnya pembangunan infrastruktur bagi sebuah negara. Menurutnya, di era persaingan antarnegara yang sangat ketat, Indonesia perlu menjaga daya saingnya.
"Kalau kita kalah, daya saing kita kalah, ya jangan bermimpi kita jadi negara maju. Bersaing infrastruktur kita kalah? Ya sudah lupakan. Nanti bersaing SDM kita kalah? Ya lupakan," tegasnya.
Setelah pembangunan infrastruktur selesai, maka giliran pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi, kabupaten, maupun kota, untuk melanjutkannya dengan menyambungkan ke kawasan pertanian, perikanan, sentra industri kecil, kawasan industri besar, hingga kawasan wisata.
"Di sini juga sama, airport ini harus disambungkan dengan kawasan-kawasan yang tadi saya sebut. Kalau di sini ada kawasan wisata, sambungkan ke sana. Ada kawasan industri, sambungkan ke sana. Dan itu adalah tugas provinsi, kabupaten, dan kota setelah ini rampung," ucapnya.
(hoi/hoi) Next Article Top Jokowi! Bandara RI Terus Dibikin Megah, Ini yang Terbaru
Jokowi yang baru saja menyelesaikan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur untuk meninjau proyek Ibu Kota baru itu mengaku terkejut setelah melihat wajah baru Bandara Internasional Syamsudin, Banjarbaru.
"Saya tadi masuk ke bandara yang baru ini saya betul-betul sangat kaget sekali. Artinya bisa bayangin yang dulu kayak apa, yang sekarang kayak apa," kata Jokowi dikutip melalui keterangan tertulis, Rabu (18/12/2019).
"Jadi berapa kali ini? 8 kali lipat dari yang lama. Kemudian kapasitasnya untuk penumpang, yang sebelumnya yang di sana itu 1,3 juta penumpang per tahun, di sini 7 juta penumpang per tahun. Loncatannya sangat tinggi," ujarnya.
Namun, Jokowi mengingatkan bahwa pertumbuhan pergerakan penerbangan dan penumpang di bandara tersebut tergolong tinggi. Dengan kondisi ini, bukan tidak mungkin dalam 10 tahun ke depan harus dibangun terminal baru.
"Artinya, bandara yang baru ini mungkin tidak ada 10 tahun lagi harus dibangun yang lebih gede lagi. Karena ada pertumbuhan yang sangat cepat sekali, 7% dan 10% itu pertumbuhan yang sangat tinggi sekali," jelasnya
"Yang jelas, yang saya tahu di sini ada intan sehingga desainnya ini juga desain intan Martapura, desain bandara ini. Martapura, Kabupaten Banjar, dan Kota Banjarbaru. Kalau intan ingat saya hanya tiga tempat itu," ungkapnya.
Presiden lantas mengingatkan kembali pentingnya pembangunan infrastruktur bagi sebuah negara. Menurutnya, di era persaingan antarnegara yang sangat ketat, Indonesia perlu menjaga daya saingnya.
"Kalau kita kalah, daya saing kita kalah, ya jangan bermimpi kita jadi negara maju. Bersaing infrastruktur kita kalah? Ya sudah lupakan. Nanti bersaing SDM kita kalah? Ya lupakan," tegasnya.
 Foto: Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Patut Dibanggakan. (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden) |
Setelah pembangunan infrastruktur selesai, maka giliran pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi, kabupaten, maupun kota, untuk melanjutkannya dengan menyambungkan ke kawasan pertanian, perikanan, sentra industri kecil, kawasan industri besar, hingga kawasan wisata.
"Di sini juga sama, airport ini harus disambungkan dengan kawasan-kawasan yang tadi saya sebut. Kalau di sini ada kawasan wisata, sambungkan ke sana. Ada kawasan industri, sambungkan ke sana. Dan itu adalah tugas provinsi, kabupaten, dan kota setelah ini rampung," ucapnya.
(hoi/hoi) Next Article Top Jokowi! Bandara RI Terus Dibikin Megah, Ini yang Terbaru
Most Popular