Jokowi Setop Ekspor Batu Bara? Ngeri-ngeri Sedap Buat CAD RI

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 December 2019 12:18
Ekspor Batu Bara Makin Susah
Presiden Joko Widodo (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)
Selain itu, harus diakui bahwa mengekspor batu bara sekarang semakin susah. Batu bara adalah sumber energi yang kurang ramah lingkungan. Apalagi dengan isu emisi dan polusi yang semakin mengemuka, rasanya batu bara kian sulit mendapat tempat.

Saat ini, dua negara tujuan ekspor batu bara terbesar Indonesia adalah India dan China. Pada Januari-September 2019, ekspor batu bara ke dua negara tersebut masing-masing adalah US$ 3,56 miliar dan US$ 2,38 miliar.

Mengutip data AirVisual, tujuh dari 10 kota paling berpolusi di dunia pada 2018 berada di India. China 'menyumbang' satu kota yaitu Hotan yang berada di daerah Xinjiang.

AirVisual
 

India kemungkinan akan menurunkan impor batu bara karena produksi dalam negeri yang meningkat. Pada tahun fiskal 2019-2020, pemerintah India menargetkan produksi batu bara berada di kisaran 660 juta ton. Angka ini naik 8,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Negeri Bollywood juga berkomitmen terhadap Perjanjian Paris dengan berupaya menurunkan emisi. Caranya adalah dengan mengenakan pungutan Rs 400/ton batu bara yang dibayarkan kepada National Clean Energy Fund untuk membiayai pengembangan sumber energi ramah lingkungan.

Sementara International Energy Agency (IEA) memperkirakan permintaan batu bara China akan turun 2,8% menjadi 2,6 miliar ton pada 2023 dari posisi tahun ini yaitu 2,7 miliar ton. Isunya apalagi kalau bukan polusi.

Oleh karena itu, IEA memprediksi ekspor batu bara Indonesia akan turun sampai 15,7% pada 2023 dari posisi sekarang. Dengan situasi yang semakin sulit ini, maka Indonesia harus mulai serius untuk tidak lagi mengandalkan batu bara sebagai sumber utama devisa ekspor non-migas.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/gus)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular