Ekspor Benih Lobster: Luhut Setuju, Ada Mafia & Kufur Nikmat

Roy Franedya, CNBC Indonesia
14 December 2019 09:25
Ekspor Benih Lobster: Luhut Setuju, Ada Mafia & Kufur Nikmat
Foto: Berburu Kuliner Laut Segar di Kampung Ujung Labuan Bajo (CNBC Indonesia/Gustidha Budiartie)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terkait kemungkinan membuka ekspor benih lobster kini jadi polemik. Di satu sisi bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan tetapi di sisi lain dianggap tidak memberi nilai tambah besar.

Menteri Edhy membuka kemungkinan ekspor kembali setelah kirim tim ke Vietnam dan melihat akan adanya potensi pasar yang besar. Benih lobster yang dijual di Vietnam harganya lebih tinggi dibanding harga jual dari nelayan Indonesia.


"Paling mahal itu Rp 139 ribu satu benih. Gila, satu benih baby lobster itu Rp 139 ribu? 'iya pak susah barangnya sekarang. Biasanya hanya Rp 50-70 ribuan, " kata Edhy di Rakornas KKP Hotel Borobudur, Rabu pekan lalu (4/12/2019).


Padahal, kata Edhy benih lobster yang dijual dari Indonesia hanya di kisaran Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu. Penyebab membengkaknya harga hingga puluhan kali lipat disinyalir karena rute perjalanan yang tidak langsung. Sebelum tiba di Vietnam, benih lobster tersebut harus lebih dulu melewati Singapura. Sehingga ada peningkatan harga di perantara.


Keputusan Edhy tersebut nyatanya didukung Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, ada dampak ekonomi yang besar dari rencana tersebut.

"Nilai tambah juga, daripada sekarang ini diselundupin 80 persen, lebih bagus dikontrol. Kan ujung-ujungnya pengawasan," kata Luhut di kantornya kamis (12/12/2019).

Dalam beberapa tahun masa kepemimpinan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri KKP di periode sebelumnya, ada aturan yang melarang benih lobster untuk diekspor. Benih lobster yang dilarang ditangkap dan diekspor adalah yang sedang berterlur atau ukuran karapaksnya kurang dari 8 cm dan berat di bawah 200 gram per ekor.

[Gambas:Video CNBC]

Ekonom Faisal Basri dan mantan menteri KKP Susi Pudjiastuti angkat bicara. Faisal bahkan menyebut istilah 'mafia' dan rencana ini sudah 'gila'.


Faisal mengatakan mengapa rencana kebijakan pencabutan larangan ekspor bibit lobster dianggap sudah 'gila', karena harusnya dengan membudidayakan bibit lobster di dalam negeri akan menciptakan nilai tambah lebih besar, bila langsung ekspor diambil dari alam tak ada nilai tambah.


"Nah ini sumber yang bisa kita tingkatkan penerimaan ekspornya ya kita jual. Bibirnya ya namanya bibit ya kita jual gimana sih gila nggak," ujarnya. Ia menambahkan kegiatan atau perdagangan bibit lobster memang harus dilarang. Selain tak memberikan nilai tambah juga merusak lingkungan.

Susi Pudjiastuti dalam postingan di akun Twitternya, Selasa (10/12) sempat membahas soal rencana kembali mengekspor bibit lobster, yang sudah sempat dilarangnya kala menjadi menteri KKP.


"Lobster yg bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menjual bibitnya; dengan harga seperseratusnyapun tidak. Astagfirulah .. karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dari Nya," katanya.
(roy/roy) Next Article Dikritik Susi Soal Ekspor Benih Lobster, Edhy: Biar Saja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular