
Dikritik Susi Soal Ekspor Benih Lobster, Edhy: Biar Saja
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 December 2019 15:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menolak berkomentar lebih jauh perihal kritik yang disampaikan pendahulunya Susi Pudjiastuti melalui media sosial.
Ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/12/2019), Edhy menilai kritik yang dilontarkan Susi Pudjiastuti hanya bersifat personal. Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu pun tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Oh itu hak bicara, jadi biar saja," kata Edhy.
Ketika ditanya lebih lanjut oleh awak media terkait hal itu, Ia pun enggan memberikan jawaban. Edhy hanya diam sembari berjalan menuju mobilnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 Susi Pudjiastuti dalam sepekan terakhir memang terus menyoroti kebijakan Edhy soal rencana pemerintah yang akan membuka kembali ekspor benih lobster.
Bahkan dalam cuitan terbarunya di akun Twitter @susipudjiastuti, pendiri maskapai penerbangan Susi Air itu mengungkapkan informasi soal penyelundupan benih lobster yang kerap terjadi di Tanah Air.
Dia mendapatkan informasi tersebut dari informan lewat pesan WhatsApp (WA) yang diterimanya.
"WA masuk: Selamat malam, malam Bu, semoga sehat sukses selalu."
"Update ongkos pemilik bagasi atau koperman penyelundupan Baby Lobster, Rate: Jambi @ 85 juta rupiah per koper, Jakarta @ 115 juta rupiah per koper, Surabaya @ 100 juta rupiah per koper, Per koper / 30 ribu ekor baby lobster," cuitnya, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (15/12/).
Larangan ekspor benih lobster memang pernah diterapkan Susi. Larangan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 56 Tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Indonesia.
Kebijakan itu kemudian hendak direvisi oleh Edhy. Langkah Edhy didukung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.
"Nilai tambah juga, dari pada sekarang ini diselundupin 80 persen, lebih bagus dikontrol. Kan ujung-ujungnya pengawasan," kata Luhut di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
(miq/miq) Next Article Edhy Prabowo Lanjutkan Penenggelaman Kapal ala Susi, tapi...
Ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/12/2019), Edhy menilai kritik yang dilontarkan Susi Pudjiastuti hanya bersifat personal. Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu pun tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Oh itu hak bicara, jadi biar saja," kata Edhy.
Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 Susi Pudjiastuti dalam sepekan terakhir memang terus menyoroti kebijakan Edhy soal rencana pemerintah yang akan membuka kembali ekspor benih lobster.
Bahkan dalam cuitan terbarunya di akun Twitter @susipudjiastuti, pendiri maskapai penerbangan Susi Air itu mengungkapkan informasi soal penyelundupan benih lobster yang kerap terjadi di Tanah Air.
Dia mendapatkan informasi tersebut dari informan lewat pesan WhatsApp (WA) yang diterimanya.
"WA masuk: Selamat malam, malam Bu, semoga sehat sukses selalu."
"Update ongkos pemilik bagasi atau koperman penyelundupan Baby Lobster, Rate: Jambi @ 85 juta rupiah per koper, Jakarta @ 115 juta rupiah per koper, Surabaya @ 100 juta rupiah per koper, Per koper / 30 ribu ekor baby lobster," cuitnya, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (15/12/).
Larangan ekspor benih lobster memang pernah diterapkan Susi. Larangan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 56 Tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Indonesia.
Kebijakan itu kemudian hendak direvisi oleh Edhy. Langkah Edhy didukung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.
"Nilai tambah juga, dari pada sekarang ini diselundupin 80 persen, lebih bagus dikontrol. Kan ujung-ujungnya pengawasan," kata Luhut di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
(miq/miq) Next Article Edhy Prabowo Lanjutkan Penenggelaman Kapal ala Susi, tapi...
Most Popular