Dikritik Susi & Faisal Basri Soal Lobster, Edhy Bergeming

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
12 December 2019 18:49
Rencana ekspor bibit lobster jadi kontroversial.
Foto: Salah satu debitur BNI Morotai Reagen Sumampouw menampung hasil tangkapan para nelayan lobster di Morotai, Maluku Utara, Selasa (8 Oktober 2019), Foto : (Dok BNI)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo menjawab kritikan yang ditujukan ke dirinya soal rencana membuka kembali kebijakan ekspor bibit lobster. Edhy menilai kritikan tersebut menjadi masukan yang bisa membangun.

"Saya butuh masukan banyak. Karena budidaya lobster ini kan baru kita. Ini kan ada yang ingin tetap mempertahankan pekerjaan menangkap benih lobster. Di sisi lain, ada yang ingin distop karena alasan lingkungan," katanya di kantor Kemaritiman dan Investasi, Kamis (12/12/ 2019).

Edhy menyebut akan melihat dari kedua pandangan itu. "Nggak bisa juga demi lingkungan menghambat kemajuan, tapi kemajuan meninggalkan lingkungan. Nggak baik," katanya.

Jika melihat dari segi kemanfaatan ekonominya, Edhy cukup bulat untuk kembali melanjutkan rencananya membuka ekspor keran baby lobster. Ia melihat negara lain yang sudah terbilang sukses mengembangkannya.



"Lobster dalam pelaksanaannya hanya jadi, hidup dari total yang ada nggak lebih dari 1%. Bahkan ada yang bilang 0,25%. Ada metode yang dibesarkan dia bisa tumbuh sampe 70%. Kenapa kita nggak coba? Vietnam (memang) nggak sampai 70%. Tapi ada upaya untuk itu dan ada nilai tambah budidaya lobster," sebut Edhy.

Meski di sisi lain, Edhy tidak bisa melupakan faktor alam. Salah satu opsi yang dibuatnya adalah dengan mengembalikan baby lobster ke habitatnya, meski dengan jumlah yang kecil.

"Dari semua yang dibudidaya, 5% dikembalikan alam. Setelah umur mungkin 3 bulan atau 4 bulan. Nah ini menurut kami akan mempertahankan sustainable dia," sebutnya.

Sebelumnya, Edhy sempat dikritik oleh pengamat ekonomi Faisal Basri karena akan kembali mengekspor baby lobster. Bahkan, Faisal menyebur keputusan Edhy itu hal yang gila.

"Belum dua bulan kabinet ada justru ekspor benih lobster dicabut. Sekarang? Jual jual, heh, lobster itu kita besarkan. Udah gila ini. Jadi mungkin kita yang berada di luar politik ini bisa matching kan gitu ya antara tuntutan dan tantangan yang kita hadapi dengan peluang-peluang yang ada. Dan ini kan pada akhirnya akan meningkatkan dosis pajak," kata Faisal Basri di Kemenkeu, Selasa (10/12).

Selan itu Menteri KKP sebelumnya Susi Pudjiastuti juga ikut mengkritik kebijakan Edhy Prabowo melalui postingan di akun Twitternya, Selasa (10/12).

"Lobster yg bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menjual bibitnya; dengan harga seperseratusnyapun tidak. Astagfirulah .. karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dari Nya," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Dahlan Soal Lobster: Saya Tahu Edhy Prabowo Tak Suka Perang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular