
Jokowi Kesal RI Tak Ada Kilang 30 Tahun, Ini Kata Pertamina
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
11 December 2019 18:06

Jakarta, CNBC Indonesia- Pembangunan kilang yang mangkrak selama 24 tahun terakhir atau hampir 30 tahun kembali disinggung oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi gemas bukan main dan bertanya-tanya apa sebab susah sekali pabrik pengolahan minyak ini dibangun.
Di awal Desember 2019 ini, Jokowi sudah dua kali mengungkapkan kekesalannya soal kilang minyak yang tak kunjung dibangun.
Maklum, pada janji kampanye-nya pada 2014 dulu, kilang minyak memang menjadi salah satu target Jokowi. Tujuannya, untuk menekan impor minyak sehingga neraca perdagangan bisa ditekan. Masalah neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) menjadi sorotan Jokowi.
"Kenapa 30 tahun lebih kita tidak bangun satu kilang pun, padahal kilang ini ada produk turunannya. Masak sih kita masih impor terus. Ini ada apa? Ini gede banget kalau kita bisa membangun kilang," tutur Jokowi di Istana Negara pada 2 Desember 2019 lalu.
Vice President Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan untuk proyek-proyek kilang sampai saat ini masih berjalan sesuai track. Meskipun untuk 30 tahun belakangan masalahnya sulit ditelusuri, tapi Fajriyah memastikan selama kepemimpinan baru ini proyek tetap jalan.
"Yang jelas di mana kepemimpinan Pertamina saat ini sudah jalan," kata Fajriyah, Rabu (11/12/2019).
Ia memaparkan misalnya untuk RDMP Balikpapan, sudah mulai konstruksi sejak Februari 2019. "Sekarang peralatan utama dan long lead item sudah dilakukan pengadaan dan sebagian sudah di lokasi."
Sementara untuk proyek Langit Biru Cilacap di Kilang Cilacap sudah mulai sejak Juli 2019, di mana produksi Pertamax bisa ditingkatkan untuk kurangi impor produk. "Untuk Cilacap penyiapan lahan juga sudah mulai dilakukan, ground breaking akan segera dilaksanakan."
Untuk proyek kilang Tuban, menurutnya sudah dilakukan konstruksi fasilitas pendukung dan persiapan lahan termasuk untuk restorasi. "RDMP Balongan juga sudah awarding kontrak dual feed competition, sehingga bisa hemat waktu 14 bulan."
(gus/gus) Next Article Kisah Proyek Kilang RI & Aramco: Diputar, Digantung, Diputus
Di awal Desember 2019 ini, Jokowi sudah dua kali mengungkapkan kekesalannya soal kilang minyak yang tak kunjung dibangun.
Maklum, pada janji kampanye-nya pada 2014 dulu, kilang minyak memang menjadi salah satu target Jokowi. Tujuannya, untuk menekan impor minyak sehingga neraca perdagangan bisa ditekan. Masalah neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) menjadi sorotan Jokowi.
Vice President Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan untuk proyek-proyek kilang sampai saat ini masih berjalan sesuai track. Meskipun untuk 30 tahun belakangan masalahnya sulit ditelusuri, tapi Fajriyah memastikan selama kepemimpinan baru ini proyek tetap jalan.
"Yang jelas di mana kepemimpinan Pertamina saat ini sudah jalan," kata Fajriyah, Rabu (11/12/2019).
Ia memaparkan misalnya untuk RDMP Balikpapan, sudah mulai konstruksi sejak Februari 2019. "Sekarang peralatan utama dan long lead item sudah dilakukan pengadaan dan sebagian sudah di lokasi."
Sementara untuk proyek Langit Biru Cilacap di Kilang Cilacap sudah mulai sejak Juli 2019, di mana produksi Pertamax bisa ditingkatkan untuk kurangi impor produk. "Untuk Cilacap penyiapan lahan juga sudah mulai dilakukan, ground breaking akan segera dilaksanakan."
Untuk proyek kilang Tuban, menurutnya sudah dilakukan konstruksi fasilitas pendukung dan persiapan lahan termasuk untuk restorasi. "RDMP Balongan juga sudah awarding kontrak dual feed competition, sehingga bisa hemat waktu 14 bulan."
(gus/gus) Next Article Kisah Proyek Kilang RI & Aramco: Diputar, Digantung, Diputus
Most Popular