RI 30 Tahun Tak Bangun Kilang, JK: Ulah Importir Minyak!
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
11 December 2019 15:40

Jakarta, CNBC Indonesia- Mantan Wakil Presiden RI 2015-2019 Jusuf Kalla buka suara soal hambatan terbesar kenapa susah sekali bangun kilang di Indonesia. Menurutnya salah satu penyebabnya adalah karena ada lobi-lobi importir minyak.
"Ada lobi-lobi importir minyak, tujuannya agar kita impor terus," ujar Jusuf Kalla, saat dijumpai di kantor CNBC Indonesia, Rabu (11/12/2019).
Ia menuturkan, kilang terakhir yang dibangun Indonesia adalah kilang Balongan pada 1995. Sejak saat itu, memang susah sekali membangun kilang di negeri ini. Selain ulah importir minyak yang mengganggu, ada juga permasalahan lainnya yang membuat pembangunan kilang ini terhambat.
"Dana juga masalah, tapi yang paling penting itu ya tekadnya untuk selesaikan itu. Mafia-mafia impor itu memang susah," katanya.
Soal kilang ini memang tengah jadi sorotan Presiden Joko Widodo. Sejak awal Desember lalu, Jokowi berkali-kali menegaskan pentingnya membangun kilang yang sudah hampir 30 tahun tak ada perkembangan.
Apalagi, sejak 2011, Indonesia mengidap penyakit kronis yang bernama defisit transaksi berjalan (CAD). Defisit paling parah tercatat di 2018 yang mencapai 3% dari produk domestik bruto (PDB). Kondisi ini membuat nilai tukar rupiah terus tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Penyebab penyakit tersebut apalagi kalau bukan impor minyak yang jor-joran. Keran impor minyak yang terbuka lebar membuat neraca migas Indonesia terus mencatatkan defisit.
(gus/gus) Next Article Disinggung Jokowi, Ini Progres 5 Proyek Kilang Pertamina
"Ada lobi-lobi importir minyak, tujuannya agar kita impor terus," ujar Jusuf Kalla, saat dijumpai di kantor CNBC Indonesia, Rabu (11/12/2019).
Ia menuturkan, kilang terakhir yang dibangun Indonesia adalah kilang Balongan pada 1995. Sejak saat itu, memang susah sekali membangun kilang di negeri ini. Selain ulah importir minyak yang mengganggu, ada juga permasalahan lainnya yang membuat pembangunan kilang ini terhambat.
Soal kilang ini memang tengah jadi sorotan Presiden Joko Widodo. Sejak awal Desember lalu, Jokowi berkali-kali menegaskan pentingnya membangun kilang yang sudah hampir 30 tahun tak ada perkembangan.
Apalagi, sejak 2011, Indonesia mengidap penyakit kronis yang bernama defisit transaksi berjalan (CAD). Defisit paling parah tercatat di 2018 yang mencapai 3% dari produk domestik bruto (PDB). Kondisi ini membuat nilai tukar rupiah terus tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Penyebab penyakit tersebut apalagi kalau bukan impor minyak yang jor-joran. Keran impor minyak yang terbuka lebar membuat neraca migas Indonesia terus mencatatkan defisit.
(gus/gus) Next Article Disinggung Jokowi, Ini Progres 5 Proyek Kilang Pertamina
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular