
Putin Kesal Dilarang Tampil di Olimpiade, Rusia Banding
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 December 2019 13:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga anti-doping internasional, The World Anti-Doping Agency (WADA) mengumumkan melarang Rusia tampil dalam kegiatan olahraga kelas dunia selama empat tahun ke depan.
Larangan itu berlaku termasuk untuk Olimpiade Tokyo 2020 dan juga Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar.
Keputusan ini telah membuat marah Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurutnya keputusan ini adalah keputusan politik.
"Tidak ada pendekatan ulang ke Komite Olimpiade Rusia dan jika tidak ada hal ini, negara ini (Rusia) tetap harus ikut andil di kompetisi di bawah benderanya," kata Putin saat berbicara di Paris, sebagaimana dikutip dari AFP.
Putin juga mengatakan keputusan WADA bertentangan dengan Piagam Olimpiade dan negara akan mengajukan banding untuk masalah itu, sebagaimana dilaporkan News Corp Australia.
"Itu ditulis dalam piagam Olimpiade. Itu berarti bahwa, dalam aspek itu, keputusan WADA melanggar piagam Olimpiade. Kami memiliki semua alasan untuk naik banding," kata Putin.
Sejalan dengan Putin, Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev juga mengatakan larangan itu bermotif politik. "Ini adalah kelanjutan dari histeria anti-Rusia yang telah menjadi kronis," kata Medvedev kepada kantor berita Rusia.
Lebih lanjut, Dewan pengawas RUSADA dilaporkan akan bertemu pada 19 Desember untuk memutuskan apakah akan mengajukan banding atas larangan itu di Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga.
Sebelumnya, larangan mengikuti olimpiade itu diberikan karena Rusia telah memanipulasi data doping para atletnya.
Presiden WADA Craig Reedie telah mengatakan pihaknya menemukan fakta bahwa Rusia telah memberikan bukti palsu soal tes doping atletnya.
Selain itu Moskow juga menghapus file asli terkait tes doping para atletnya.
"Rusia telah mengurangi semangat olahraga bersih," ujarnya dikutip dari Reuters.
Namun begitu, WADA mengatakan meski terkena sanksi, atlet Rusia tetap bisa bertanding. Namun, mereka harus netral dan tidak boleh menggunakan atribut Rusia sama sekali.
Sebagai informasi, pada 2014 lalu Rusia juga pernah terlibat kasus serupa di Olimpiade Musim Dingin yang berlangsung di Sochi. Hal itu membuat Rusia tidak bisa tampil dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang di Korea Selatan pada 2018.
(sef/sef) Next Article 'No' Rusia di Olimpiade & Piala Dunia, Putin: Politis!
Larangan itu berlaku termasuk untuk Olimpiade Tokyo 2020 dan juga Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar.
Keputusan ini telah membuat marah Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurutnya keputusan ini adalah keputusan politik.
Putin juga mengatakan keputusan WADA bertentangan dengan Piagam Olimpiade dan negara akan mengajukan banding untuk masalah itu, sebagaimana dilaporkan News Corp Australia.
"Itu ditulis dalam piagam Olimpiade. Itu berarti bahwa, dalam aspek itu, keputusan WADA melanggar piagam Olimpiade. Kami memiliki semua alasan untuk naik banding," kata Putin.
Sejalan dengan Putin, Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev juga mengatakan larangan itu bermotif politik. "Ini adalah kelanjutan dari histeria anti-Rusia yang telah menjadi kronis," kata Medvedev kepada kantor berita Rusia.
Lebih lanjut, Dewan pengawas RUSADA dilaporkan akan bertemu pada 19 Desember untuk memutuskan apakah akan mengajukan banding atas larangan itu di Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga.
Sebelumnya, larangan mengikuti olimpiade itu diberikan karena Rusia telah memanipulasi data doping para atletnya.
Presiden WADA Craig Reedie telah mengatakan pihaknya menemukan fakta bahwa Rusia telah memberikan bukti palsu soal tes doping atletnya.
Selain itu Moskow juga menghapus file asli terkait tes doping para atletnya.
"Rusia telah mengurangi semangat olahraga bersih," ujarnya dikutip dari Reuters.
Namun begitu, WADA mengatakan meski terkena sanksi, atlet Rusia tetap bisa bertanding. Namun, mereka harus netral dan tidak boleh menggunakan atribut Rusia sama sekali.
Sebagai informasi, pada 2014 lalu Rusia juga pernah terlibat kasus serupa di Olimpiade Musim Dingin yang berlangsung di Sochi. Hal itu membuat Rusia tidak bisa tampil dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang di Korea Selatan pada 2018.
(sef/sef) Next Article 'No' Rusia di Olimpiade & Piala Dunia, Putin: Politis!
Most Popular