
Internasional
Rusia: Larangan Tampil di Olimpiade & Piala Dunia Politis
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
11 December 2019 06:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya berkomentar soal larangan Rusia tampil di Olimpiade 2020 dan Piala Dunia 2022. Ia menilai sanksi yang dijatuhkan bersifat politis.
"Tidak ada pendekatan ulang ke Komite Olimpiade Rusia dan jika tidak ada hal ini (pendekatan), negara ini tetap harus ikut andil di kompetisi di bawah bendera (Rusia)," kata Putin saat berbicara di Paris, sebagaimana dikutip dari AFP.
Komentar senada juga dikatakan Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev. Ia mengatakan motivasi politik sangat terasa dari sanksi itu.
"Ini adalah kelanjutan dari histeria anti Rusia yang sudah kronis," tegasnya dikutip dari media yang sama.
Rusia dilarang tampil di ajang olahraga dunia selama 4 tahun karena kasus doping. Hal ini diumumkan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) awal pekan lalu.
WADA menilai Rusia tidak mendukung adanya pertandingan yang bersih. Presiden WADA Craig Reedie mengatakan pihaknya menemukan fakta bahwa Moskow menghapus file asli terkait hasil tes doping para atletnya.
"Rusia telah mengurangi semangat olahraga bersih," ujarnya dikutip dari Reuters.
Meski dikenai sanksi Rusia dikabarkan masih bisa berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo 2020. Terutama jika para atlet memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh lembaga itu, antara lain menjadi kontingen netral tanpa membawa bendera nasional negara itu.
Kasus doping di Rusia sebenarnya mulai terangkat di 2011-2015, melalui laporan investigasi seorang pengacara olahraga Richard McLaren yang dirilis 2016.
Rusia pun mendapat sanksi tak bisa berlaga dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang Korea Selatan 2018. Hukuman karena kasus doping yang dilakukan di Olimpiade Musim Dingin 2014 yang berlangsung di Sochi Rusia.
(sef/sef) Next Article 'No' Rusia di Olimpiade & Piala Dunia, Putin: Politis!
"Tidak ada pendekatan ulang ke Komite Olimpiade Rusia dan jika tidak ada hal ini (pendekatan), negara ini tetap harus ikut andil di kompetisi di bawah bendera (Rusia)," kata Putin saat berbicara di Paris, sebagaimana dikutip dari AFP.
Komentar senada juga dikatakan Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev. Ia mengatakan motivasi politik sangat terasa dari sanksi itu.
Rusia dilarang tampil di ajang olahraga dunia selama 4 tahun karena kasus doping. Hal ini diumumkan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) awal pekan lalu.
WADA menilai Rusia tidak mendukung adanya pertandingan yang bersih. Presiden WADA Craig Reedie mengatakan pihaknya menemukan fakta bahwa Moskow menghapus file asli terkait hasil tes doping para atletnya.
"Rusia telah mengurangi semangat olahraga bersih," ujarnya dikutip dari Reuters.
Meski dikenai sanksi Rusia dikabarkan masih bisa berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo 2020. Terutama jika para atlet memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh lembaga itu, antara lain menjadi kontingen netral tanpa membawa bendera nasional negara itu.
Kasus doping di Rusia sebenarnya mulai terangkat di 2011-2015, melalui laporan investigasi seorang pengacara olahraga Richard McLaren yang dirilis 2016.
Rusia pun mendapat sanksi tak bisa berlaga dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang Korea Selatan 2018. Hukuman karena kasus doping yang dilakukan di Olimpiade Musim Dingin 2014 yang berlangsung di Sochi Rusia.
(sef/sef) Next Article 'No' Rusia di Olimpiade & Piala Dunia, Putin: Politis!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular