
OJK Nyatakan Perang Lawan Rentenir!
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
10 December 2019 16:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan bahwa saat ini literasi keuangan yang ditargetkan bisa mencapai 75% pada 2019 sudah tercapai. Ke depan OJK terus membereskan tingkat literasi keuangan bahkan dengan mengusung tema pembiayaan melawan renternir.
"Inklusi keuangan targetnya 75% pada 2019. Kami survei 75% ini sudah tercapai, literasi keuangan 35%" kata Wimboh saat membuka Rakornas TPAKD dan Silatnas Bank Wakaf Mikro 2019 di Hotel Mulia, Selasa (10/12/2019).
Wimboh menambahkan, meningkatnya akses keuangan masyarakat akan mendorong jumlah tabungan dan investasi yang kemudian terefleksikan dalam penyaluran kredit atau pembiayaan dari sektor jasa keuangan untuk mendorong gerak laju perekonomian.
Terlebih lagi bagi Indonesia yang tingkat inklusi keuangannya tergolong masih rendah dibandingkan negara tetangga.
"Dengan terbentuknya TPAKD ini, diharapkan dapat mendukung berbagai program prioritas Pemerintah terutama dalam mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di daerah, seperti industri atau UMKM yang berorientasi ekspor, substitusi impor dan juga industri pariwisata," katanya.
Tercatat, hingga November 2019 telah terbentuk 164 TPAKD dengan rincian 32 ditingkat provinsi dan 132 di tingkat kabupaten/kota yang telah menjalankan berbagai program kerja seperti perluasan akses keuangan melalui business matching kepada berbagai produk keuangan seperti pembiayaan BWM, serta menyelaraskan dengan program pemerintah Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ultra Mikro (UMi), Bantuan Sosial Non Tunai dan lainnya.
Melalui sinergi dengan berbagai pihak, beberapa program peningkatan akses keuangan sampai Oktober 2019 telah dilakukan antara lain kedit UMKM telah mencapai 20% dengan nilai sebesar Rp 1.102 triliun, KUR yang disalurkan mencapai Rp127,3 triliun atau mencapai 90,9% dari target 2019 sebesar Rp140 triliun.
Wimboh juga merinci, program Jaring telah menyalurkan kredit Rp 31,9 triliun di sektor perikanan, lalu Program Laku Pandai telah menghimpun tabungan Rp 2,21 triliun dari 25,8 juta penduduk di daerah.
Program Simpel juga telah menghimpun tabungan Rp 8,76 triliun dari 21,6 juta pelajar di 350.000 sekolah. Selain itu, Asuransi mikro untuk melindungi masyarakat kecil telah disalurkan kepada 25,8 juta peserta.
Ke depan, OJK mengusulkan program TPAKD tahun 2020 yaitu "Meningkatkan Pemberdayaan UMKM di Daerah Melalui Penguatan Peran Sektor Jasa Keuangan", dengan kegiatan utama: Business Matching TPAKD dan Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir.
Sementara itu, untuk program Bank Wakaf Mikro hingga saat ini telah terbentuk 55 Bank Wakaf yang telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp31,5 miliar kepada 24.021 nasabah.
Dalam acara itu juga diberikan penghargaan untuk TPAKD tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang dinilai oleh juri independen yaitu:
Penghargaan TPAKD Inovasi Pembiayaan Mikro Berbiaya Rendah bagi UMKM diberikan kepada:
- TPAKD Kabupaten Tabalong
- TPAKD Kota Surakarta
- TPAKD Kabupaten Kebumen
- TPAKD Kota Kediri
Sementara itu, penghargaan TPAKD Tingkat Provinsi:
- Pendorong Akses Keuangan Melalui Sektor Unggulan Daerah: TPAKD Provinsi Jawa Barat
- Penggerak Akses Keuangan Dengan Pola Kemitraan: TPAKD Provinsi Sulawesi Selatan
- Pengembangan Kawasan Inklusi Keuangan di Daerah: TPAKD Provinsi Sumatera Barat
- Pendorong Inovasi Budaya Menabung: TPAKD Provinsi DKI Jakarta
(dru) Next Article OJK Stop Pendaftaran Fintech Pinjaman Online Baru
"Inklusi keuangan targetnya 75% pada 2019. Kami survei 75% ini sudah tercapai, literasi keuangan 35%" kata Wimboh saat membuka Rakornas TPAKD dan Silatnas Bank Wakaf Mikro 2019 di Hotel Mulia, Selasa (10/12/2019).
Wimboh menambahkan, meningkatnya akses keuangan masyarakat akan mendorong jumlah tabungan dan investasi yang kemudian terefleksikan dalam penyaluran kredit atau pembiayaan dari sektor jasa keuangan untuk mendorong gerak laju perekonomian.
![]() |
"Dengan terbentuknya TPAKD ini, diharapkan dapat mendukung berbagai program prioritas Pemerintah terutama dalam mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di daerah, seperti industri atau UMKM yang berorientasi ekspor, substitusi impor dan juga industri pariwisata," katanya.
Tercatat, hingga November 2019 telah terbentuk 164 TPAKD dengan rincian 32 ditingkat provinsi dan 132 di tingkat kabupaten/kota yang telah menjalankan berbagai program kerja seperti perluasan akses keuangan melalui business matching kepada berbagai produk keuangan seperti pembiayaan BWM, serta menyelaraskan dengan program pemerintah Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ultra Mikro (UMi), Bantuan Sosial Non Tunai dan lainnya.
Melalui sinergi dengan berbagai pihak, beberapa program peningkatan akses keuangan sampai Oktober 2019 telah dilakukan antara lain kedit UMKM telah mencapai 20% dengan nilai sebesar Rp 1.102 triliun, KUR yang disalurkan mencapai Rp127,3 triliun atau mencapai 90,9% dari target 2019 sebesar Rp140 triliun.
Wimboh juga merinci, program Jaring telah menyalurkan kredit Rp 31,9 triliun di sektor perikanan, lalu Program Laku Pandai telah menghimpun tabungan Rp 2,21 triliun dari 25,8 juta penduduk di daerah.
Program Simpel juga telah menghimpun tabungan Rp 8,76 triliun dari 21,6 juta pelajar di 350.000 sekolah. Selain itu, Asuransi mikro untuk melindungi masyarakat kecil telah disalurkan kepada 25,8 juta peserta.
Ke depan, OJK mengusulkan program TPAKD tahun 2020 yaitu "Meningkatkan Pemberdayaan UMKM di Daerah Melalui Penguatan Peran Sektor Jasa Keuangan", dengan kegiatan utama: Business Matching TPAKD dan Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir.
Sementara itu, untuk program Bank Wakaf Mikro hingga saat ini telah terbentuk 55 Bank Wakaf yang telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp31,5 miliar kepada 24.021 nasabah.
Dalam acara itu juga diberikan penghargaan untuk TPAKD tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang dinilai oleh juri independen yaitu:
Penghargaan TPAKD Inovasi Pembiayaan Mikro Berbiaya Rendah bagi UMKM diberikan kepada:
- TPAKD Kabupaten Tabalong
- TPAKD Kota Surakarta
- TPAKD Kabupaten Kebumen
- TPAKD Kota Kediri
Sementara itu, penghargaan TPAKD Tingkat Provinsi:
- Pendorong Akses Keuangan Melalui Sektor Unggulan Daerah: TPAKD Provinsi Jawa Barat
- Penggerak Akses Keuangan Dengan Pola Kemitraan: TPAKD Provinsi Sulawesi Selatan
- Pengembangan Kawasan Inklusi Keuangan di Daerah: TPAKD Provinsi Sumatera Barat
- Pendorong Inovasi Budaya Menabung: TPAKD Provinsi DKI Jakarta
(dru) Next Article OJK Stop Pendaftaran Fintech Pinjaman Online Baru
Most Popular