
Internasional
Bagai Cerita X-Men, Ini Kisah China Kembangkan Babi Mutan
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
07 December 2019 17:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China saat ini tengah mengambil sebuah terobosan baru yaitu mengembangkan seekor babi yang sangat besar bahkan seberat beruang kutub. Hal tersebut dilakukan karena kelangkaan dan melambungnya harga daging babi wilayahnya..
Mengutip laporan South China Morning Post (SCMP), terdapat beberapa peternakan besar (megafarm) di pinggiran Beijing. Di tempat itu puluhan babi merah muda dan hitam diawasi dengan ketat selama beberapa tahun terakhir. Mereka terlindung dari udara luar dan diberikan makanan dan memiliki waktu tidur yang baik.
"Pertanyaan yang paling membara bagi ilmuwan adalah bagaimana membuat babi lebih sehat," kata Zhao, kepala peneliti dan teknisi di Akademi Ilmu Pengetahuan di institut Zoologi Beijing. Lembaga itu dikelola pemerintah China. Pria berusia 45 tahun itu memimpin 20 peneliti dan teknisi dalam grupnya.
Selain itu, Pengembangan babi ini dilakukan di Pang Cong, Nanning, Provinsi Gaungxi. Sebagaimana ditulis Bloomberg, babi ini diprediksi akan memiliki berat 500 kg atu sekitar 1.102 pon.
Saat dipotong, petani bisa menjual babi ini dengan harga 10.000 yuan atau US$ 1.399. Keuntungan yang di dapat petani bisa tiga kali lipat lebih besar dari penghasilan rata-rata bulanan di wilayah itu.
Ide Pang ini juga diikuti peternak lain di China. Di kota Jilin, peternak juga mengembangkan babi 175 kg hingga 200 kg.
Saat ini, harga babi telah meningkat 46,2% hingga menjadi 33 yuan (Rp 66.000) per kg di beberapa wilayah. Harga ini merupakan rekor tertinggi dan lebih dari dua kali lipat harga setahun yang lalu.
Upaya menciptakan babi mutan itu juga sengaja dilakukan China guna mengurangi impor babi dari negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS). Apalagi di tengah perang dagang kedua negara yang sedang membara.
Mengutip laporan South China Morning Post (SCMP), terdapat beberapa peternakan besar (megafarm) di pinggiran Beijing. Di tempat itu puluhan babi merah muda dan hitam diawasi dengan ketat selama beberapa tahun terakhir. Mereka terlindung dari udara luar dan diberikan makanan dan memiliki waktu tidur yang baik.
"Pertanyaan yang paling membara bagi ilmuwan adalah bagaimana membuat babi lebih sehat," kata Zhao, kepala peneliti dan teknisi di Akademi Ilmu Pengetahuan di institut Zoologi Beijing. Lembaga itu dikelola pemerintah China. Pria berusia 45 tahun itu memimpin 20 peneliti dan teknisi dalam grupnya.
Saat dipotong, petani bisa menjual babi ini dengan harga 10.000 yuan atau US$ 1.399. Keuntungan yang di dapat petani bisa tiga kali lipat lebih besar dari penghasilan rata-rata bulanan di wilayah itu.
Ide Pang ini juga diikuti peternak lain di China. Di kota Jilin, peternak juga mengembangkan babi 175 kg hingga 200 kg.
Saat ini, harga babi telah meningkat 46,2% hingga menjadi 33 yuan (Rp 66.000) per kg di beberapa wilayah. Harga ini merupakan rekor tertinggi dan lebih dari dua kali lipat harga setahun yang lalu.
Upaya menciptakan babi mutan itu juga sengaja dilakukan China guna mengurangi impor babi dari negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS). Apalagi di tengah perang dagang kedua negara yang sedang membara.
Pages
Most Popular