
Round Up
Jangan Bully CPO RI, Pesanan Airbus Bisa Batal!
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
07 December 2019 07:12

Salah satu pemesan Airbus, Lion Air Group, angkat bicara perihal ancaman pemerintah Indonesia soal posisi tawar dalam perdagangan dengan Uni Eropa. Eropa selama ini memang banyak menekan produk sawit (CPO) dengan kebijakan yang dianggap diskriminatif.
Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi, sulit percaya bahwa Airbus akan dilarang berjualan di Indonesia. Ia menilai soal pernyataan pemerintah bagian dari urusan politik.
"Ah enggak lah. Itu kebijakan politik. Kita enggak mungkin bisa sampai dilarang begitu, kan pasti risikonya panjang," ungkap Daniel Putut kepada CNBC Indonesia.
Daniel menjelaskan bahwa kerja sama antara Lion Air Group dengan pabrikan Airbus merupakan hubungan business to business (B to B). Daniel Putut mengaku Lion sudah terlanjur memesan ratusan pesawat. Beberapa di antaranya sudah diserahterimakan dan digunakan untuk melayani pelanggan Lion Air Group.
"[Kerja sama] jangka panjang, masih sampai ratusan [unit pesanan]," ungkapnya.
Ia enggan memberikan rekomendasi ataupun protes kepada pemerintah terkait hal ini. "Kita enggak berani mengomentari masalah yang non-aviasi," tandasnya. (dob/dob)
Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi, sulit percaya bahwa Airbus akan dilarang berjualan di Indonesia. Ia menilai soal pernyataan pemerintah bagian dari urusan politik.
"Ah enggak lah. Itu kebijakan politik. Kita enggak mungkin bisa sampai dilarang begitu, kan pasti risikonya panjang," ungkap Daniel Putut kepada CNBC Indonesia.
Daniel menjelaskan bahwa kerja sama antara Lion Air Group dengan pabrikan Airbus merupakan hubungan business to business (B to B). Daniel Putut mengaku Lion sudah terlanjur memesan ratusan pesawat. Beberapa di antaranya sudah diserahterimakan dan digunakan untuk melayani pelanggan Lion Air Group.
"[Kerja sama] jangka panjang, masih sampai ratusan [unit pesanan]," ungkapnya.
Ia enggan memberikan rekomendasi ataupun protes kepada pemerintah terkait hal ini. "Kita enggak berani mengomentari masalah yang non-aviasi," tandasnya. (dob/dob)
Pages
Most Popular