Punya Kas Rp 130 T, Pertamina BUMN Paling Kuat Loh Pak Ahok
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
06 December 2019 16:44
Jakarta, CNBC Indonesia- Basuki Tjahaja Purnama atau dikenal dengan sapaan Ahok, sudah resmi menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Perlu dicatat, bahwa sebagai perusahaan pelat merah, Pertamina merupakan BUMN paling kuat.
Mantan Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengungkap, bahwa uang tunai Pertamina mencapai US$ 9 miliar atau setara Rp 130 triliun. "Pak Ahok masuk usaha yang sangat kuat, BUMN paling kuat itu Pertamina. Mana ada yang punya cash (uang tunai) US$ 9 billion," ujar Tanri Abeng, dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Jumat (06/12/2019).
Ini, jelas Tanri, dikarenakan Pertamina memiliki EBITDA atau laba sebelum pajak rata-rata US$ 8 miliar per tahun. Angka ini terus menanjak ketimbang capaian lima tahun lalu yang hanya berada di rerata US$ 5 miliar.
"Jadi uang tunainya sangat kuat, dalam beberapa tahun perusahaan sukses efisiensi," jelas Tanri.
Ia melanjutkan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari Pertamina, apalagi perusahaan punya berbagai rencana mega proyek yang ia cukup optimistis bisa terealisasi apabila manajemen bisa berjalan dengan stabil.
"Selama ini kan selalu ada pergantian direksi, sampai 4 kali. Tiap ganti direksi kan kebijakan ganti, jadi proyek tidak bisa berjalan. Termasuk kilang itu," jelasnya.
Seperti diketahui, Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 22 November 2019 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.
Ahok menggantikan posisi Tanri Abeng yang sebelumnya menjadi komisaris utama di Pertamina sejak 2015 lalu.
(gus/gus) Next Article Soal Direktur Utama Pertamina, Ini Pendapat Tanri Abeng
Mantan Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengungkap, bahwa uang tunai Pertamina mencapai US$ 9 miliar atau setara Rp 130 triliun. "Pak Ahok masuk usaha yang sangat kuat, BUMN paling kuat itu Pertamina. Mana ada yang punya cash (uang tunai) US$ 9 billion," ujar Tanri Abeng, dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Jumat (06/12/2019).
"Jadi uang tunainya sangat kuat, dalam beberapa tahun perusahaan sukses efisiensi," jelas Tanri.
Ia melanjutkan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari Pertamina, apalagi perusahaan punya berbagai rencana mega proyek yang ia cukup optimistis bisa terealisasi apabila manajemen bisa berjalan dengan stabil.
"Selama ini kan selalu ada pergantian direksi, sampai 4 kali. Tiap ganti direksi kan kebijakan ganti, jadi proyek tidak bisa berjalan. Termasuk kilang itu," jelasnya.
Seperti diketahui, Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 22 November 2019 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.
Ahok menggantikan posisi Tanri Abeng yang sebelumnya menjadi komisaris utama di Pertamina sejak 2015 lalu.
(gus/gus) Next Article Soal Direktur Utama Pertamina, Ini Pendapat Tanri Abeng
Most Popular