RI Menang Lawan Australia 'Tempur' Soal Kertas di WTO

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
05 December 2019 21:19
Indonesia memenangkan gugatan terhadap Australia yang mengenakan kebijakan Masuk Anti-Dumping (BMAD) untuk produk A4 Copy Paper.
Foto: Ilustrasi pabrik kertas/Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memenangkan gugatan terhadap Australia yang mengenakan kebijakan Masuk Anti-Dumping (BMAD) untuk produk A4 Copy Paper asal Indonesia. Ketetapan ini diputuskan Panel Sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan kemenangan sengketa ini sangat penting bagi Indonesia karena akan berdampak terhadap tuduhan dumping dari negara lain. Australia mengenakan BMAD sebesar 12,6% sampai 38,65%.

"Diharapkan putusan dan rekomendasi Panel ini dapat meminimalisasi tuduhan serupa ke depannya," kata Mendag Agus dalam keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (5/12/2019).

Agus menjelaskan, WTO menyatakan kebijakan Australia mengenakan BMAD terhadap produk A4 Copy Paper asal Indonesia tersebut melanggar Pasal 2.2
dan 2.2.1.1 perjanjian anti-dumping WTO.

Berdasarkan keputusan tersebut, Panel merekomendasikan Australia untuk melakukan tindakan korektif dengan melakukan penyesuaian perhitungan besaran margin dumping yang ditetapkan terhadap produk A4 Copy Paper Indonesia sejak 20 April 2017.



Atas laporan akhir ini, Mendag Agus mengatakan Indonesia dan Australia sepakat untuk tidak melakukan banding ke Badan Banding (Appellate Body/AB) WTO. Sengketa Indonesia dan Australia telah berlangsung sejak 1 September 2017.

"Hal ini mengingat perkembangan kondisi AB WTO saat ini. Indonesia bersama Australia kemudian akan memastikan tahapan selanjutnya, yaitu mengimplementasikan rekomendasi Panel oleh Australia dalam kurun waktu yang akan disepakati bersama," ungkap Agus Suparmanto.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana berharap dengan kemenangan ini, kinerja ekspor kertas Indonesia ke Australia akan meningkat.

Pengenaan BMAD membuat ekspor kertas Indonesia merosot. Nilai ekspor kertas menurun dari US$34 juta pada 2016 menjadi US$12 juta pada 2018.
(hoi/hoi) Next Article Pabrik Kertas Rokok RI Hengkang ke Vietnam, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular