Baru Tau! Impor Kertas Kraft Tembus Rp 960 Miliar/Tahun!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
12 April 2022 19:42
Ein Mitarbeiter der Papierherstellung der Melitta Haushaltsprodukte in Minden hebt am Mittwoch, 4. November 2009, mit einem Kran eine Rolle mit rund 18000 Meter Filterpapier. Das Melitta-Werk in Minden ist die groesste Fertigungsanlage fuer Kaffeefiltertueten in Europa. Der Papier-Kaffeefilter wurde 1908 von der Dresdener Hausfrau Melitta Bentz erfunden, deren Nachfahren das Unternehmen bis heute fuehren. (AP Photo/Focke Strangmann) --- A worker of the paper production at the Melitta household products factory in Minden, northern Germany, handles a paper roll of about 18000 meters of filter paper on Thursday, Nov. 4, 2009. Melitta in Minden is Europe's biggest manufacturer of paper filters for coffee. Melitta Bentz, a housewife from Dresden, invented the coffee filter paper in 1908. (AP Photo/Focke Strangmann)
Foto: Ilustrasi Pabrik Kertas (AP Photo/Focke Strangmann)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebutuhan karung kertas semen (Paper sack kraft) di Indonesia selama ini rupanya sebagian besar dipenuhi dari impor. Bahkan nilainya cukup fantastis, yakni mencapai Rp 960 miliar per tahun.

Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Donny Arsal membeberkan bahwa perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah berimbas pada kegiatan impor bahan baku yang diperlukan perusahaan. Diantaranya adalah kertas kraft dan gypsum.

"Craft karungnya semen, nilai (impor) Rp 960 miliar, besar," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Selasa (12/4/2022).

Menurut Donny konflik Rusia-Ukraina telah berdampak pada proses pengadaan kertas Kraft perusahaan. Pasalnya, Rusia menjadi salah satu pemasok kertas Kraft untuk seluruh pabrik SIG secara keseluruhan.

Adapun, stok kertas Kraft perusahaan setidaknya saat ini masih mencukupi hingga Agustus-September mendatang. Meski begitu, perusahaan juga tengah mencari sumber lainnya dan berupaya menggunakan bahan pengganti dengan kertas woven.

"Di samping itu, kita lagi mencari sumber lainnya dan bahan pengganti yang sudah memang kita produksi dalam bentuk woven. Sudah kita perbaiki woven nya sehingga bisa dengan Kraft dan gak tergantung," ujarnya.

Namun demikian, dari segi kualitas, bahan kertas woven memang belum bisa menyamai kertas Kraft. Tapi perusahaan tidak ada opsi lain, mengingat produksi Kraft dalam negeri saat ini tidak memungkinkan.

"Dulu ada yang namanya PT Kertas Kraft Aceh pak tapi sudah tutup," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Semen Over Kapasitas, Industri Minta Setop Pembangunan Pabrik Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular