Program 'Jembatan Udara' Jokowi Diklaim Pangkas Harga 40%

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
05 December 2019 14:54
Kebutuhan pokok di Papua diklaim turun karena kebijakan 'jembatan udara'.
Foto: Ilustrasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana Pramesti, mengklaim program 'Jembatan Udara' berhasil memangkas harga bahan pokok hingga 40% di daerah terpencil, terutama di Papua. Program ini bagian dari fokus pemerintah Presiden Jokowi dalam mengatasi persoalan logistik.

Program Jembatan Udara ditujukan untuk distribusi ke daerah tertinggal lewat penerbangan perintis. Tahun ini, terdapat 39 rute Jembatan Udara di Papua.

"Kami tugasnya menyambungkan daerah-daerah terutama yang tidak dapat dilayani transportasi darat atau laut, terutama di Papua," kata Polana dalam konferensi pers akhir tahun 2019 Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Jalur udara memang menjadi pilihan terbaik untuk menjangkau daerah-daerah di Papua. Menurut Polana, distribusi menjadi terbantu dengan program Jembatan Udara membantu distribusi. Pada akhirnya, harga bahan pokok diklaim bisa turun.

"Survey kami terjadi penurunan 40% harga bahan pokok," kata Polana.



Program Jembatan Udara dibentuk pada 2017 dengan 12 rute, setahun kemudian bertambah 41 rute dan tahun ini menjadi 39 rute. Sebagian besar masyarakat Papua bermukim di daerah pegunungan. Akses laut dan darat belum dapat menjangkau daerah tersebut.

Namun, yang menjadi catatan adalah kondisi bandara yang cukup menantang. Lokasinya juga dikelilingi pegunungan.

"Bandaranya begitu adanya, menantang," ucap Polana.
(hoi/hoi) Next Article Tol Laut Jokowi Masih Sedot Kantong APBN, Apa Masalahnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular