
Jadi Pimpinan Geng Kontraktor Migas RI, Ini Curhat Bos Exxon
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
04 December 2019 15:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden ExxonMobil Cepu Limited Louise McKenzie terpilih menjadi Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA) periode 2020, di dampingi 12 pemimpin perusahaan migas Iainnya di Indonesia yang tergabung dalam Dewan Direksi IPA.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Umum Tahunan IPA yang ke - 48 di Jakarta. Saat ini, Dewan Pengawas dipimpin oleh Kuntoro Mangkusubroto, mantan Menteri Pertambangan dan Energi pada periode 1998 hingga 1999. Pernah juga menjabat sebagai Kepala UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) periode 2009 hingga 2014.
Selain itu IPA juga mendiskusikan aktivitas-aktivitas yang sudah dikerjakan pada 2019 dan rencana strategis yang akan dikerjakan tahun 2020. Louise McKenzie mengatakan menjadi suatu kehormatan atas dipilihnya sebagai Presiden IPA tahun 2020.
"IPA akan terus melanjutkan kerjasama strategis dengan Pemerintah dan pemangku kepentingan Iainnya untuk memastikan bahwa Indonesia bisa menarik lebih banyak investasi, meningkatkan kinerja eksplorasi, meningkatkan produksi, dan memperkuat daya saing hulu migas Indonesia dengan tetap berusaha meningkatkan kualitas masyarakat di wilayah operasi," ungkap Louise McKenzie, Rabu, (4/12/2019).
Dalam kurun lima tahun terakhir, IPA melihat sudah banyak capaian yang dilakukan Pemerintah Indonesia melalui penerapan peraturan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk adanya fokus yang berkelanjutan pada sektor dan kebijakan energi.
Fokus Pemerintah saat ini tentang penyederhanaan perizinan dan peraturan, pembukaan data migas, serta upaya-upaya lanjutan lainnya untuk meningkatkan koordinasi antara kementerian dengan pemerintah daerah yang diyakini akan terus berlanjut.
"IPA mengapresiasi kebijakan pemerintah yang memberikan akses dan keinginan bekerja bersama dengan pihak industry. Upaya menjaga kerjasama yang baik ini merupakan hal penting jika kita ingin mengembangkan industry dengan standar kelas dunia," imbuhnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan potensi cadangan migas Indonesia masih cukup signifikan. Menurutnya sejumlah kajian menunjukkan masih banyak cekungan di Indonesia yang belum dieksplorasi.
"Jika kita bisa bekerja sama untuk memastikan pengelolaan risiko secara tepat, adanya kesucian terhadap kontrak, dan stabilitas kontrak, maka kita bisa membangun sumber daya energi demi masa depan Indonesia," paparnya.
(gus/gus) Next Article Bos Exxon: Migas Masih Penting untuk Pertumbuhan Ekonomi RI
Hal ini disampaikan dalam Rapat Umum Tahunan IPA yang ke - 48 di Jakarta. Saat ini, Dewan Pengawas dipimpin oleh Kuntoro Mangkusubroto, mantan Menteri Pertambangan dan Energi pada periode 1998 hingga 1999. Pernah juga menjabat sebagai Kepala UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) periode 2009 hingga 2014.
![]() |
"IPA akan terus melanjutkan kerjasama strategis dengan Pemerintah dan pemangku kepentingan Iainnya untuk memastikan bahwa Indonesia bisa menarik lebih banyak investasi, meningkatkan kinerja eksplorasi, meningkatkan produksi, dan memperkuat daya saing hulu migas Indonesia dengan tetap berusaha meningkatkan kualitas masyarakat di wilayah operasi," ungkap Louise McKenzie, Rabu, (4/12/2019).
Dalam kurun lima tahun terakhir, IPA melihat sudah banyak capaian yang dilakukan Pemerintah Indonesia melalui penerapan peraturan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk adanya fokus yang berkelanjutan pada sektor dan kebijakan energi.
Fokus Pemerintah saat ini tentang penyederhanaan perizinan dan peraturan, pembukaan data migas, serta upaya-upaya lanjutan lainnya untuk meningkatkan koordinasi antara kementerian dengan pemerintah daerah yang diyakini akan terus berlanjut.
"IPA mengapresiasi kebijakan pemerintah yang memberikan akses dan keinginan bekerja bersama dengan pihak industry. Upaya menjaga kerjasama yang baik ini merupakan hal penting jika kita ingin mengembangkan industry dengan standar kelas dunia," imbuhnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan potensi cadangan migas Indonesia masih cukup signifikan. Menurutnya sejumlah kajian menunjukkan masih banyak cekungan di Indonesia yang belum dieksplorasi.
"Jika kita bisa bekerja sama untuk memastikan pengelolaan risiko secara tepat, adanya kesucian terhadap kontrak, dan stabilitas kontrak, maka kita bisa membangun sumber daya energi demi masa depan Indonesia," paparnya.
(gus/gus) Next Article Bos Exxon: Migas Masih Penting untuk Pertumbuhan Ekonomi RI
Most Popular