
Erick Thohir Ungkit Anak Usaha BUMN Berisi Kroni & Pensiunan
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
04 December 2019 15:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali bicara keinginannya mengembalikan BUMN ke bisnis inti (core business). Dia sempat menyinggung terlalu banyak anak-cucu BUMN yang berdampak pada budaya 'titipan' kroni dariĀ oknum dan pensiunan.
Erick bilang, BUMN yang tak fokus pada core business-nya lebih baik di-merger atau sekalian ditutup saja. Menurutnya, tidak bisa BUMN berdiri sendiri-sendiri dalam suatu sektor yang sama.
"Apalagi visi presiden yang cipta lapangan kerja. Ternyata nanti anak BUMN hanya menggemukkan diri dan diisi kroni-kroni oknum dan pensiunan," kata Erick Thohir di Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Kondisi itu menurutnya menutup peluang perluasan lapangan kerja. Erick Thohir menyebut, 58% penduduk Indonesia berada di usia produktif di bawah 35 tahun.
"Berarti kan tidak membuka lapangan kerja," urainya.
Dia juga memberi contoh keberadaan PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) alias PT PANN yang belakangan ramai dibicarakan karena tak banyak yang tahu BUMN tersebut.
"Bayangkan seperti PT PANN, bahwa direksinya baru tapi ada problem dari tahun 1994 ketika me-leasing pesawat terbang yang jumlahnya sepuluh," urainya.
Dalam hal ini, Erick mengaku tidak fair jika menyalahkan direksi yang terhitung baru menjabat. Tetapi persoalannya adalah hal seperti ini menjadi bagian dari persoalan BUMN.
"Inilah bagian dari BUMN yang terlalu banyak dan tidak kembali ke core business, padahal PT PANN itu didirikan untuk leasing kapal laut, bukan kapal udara," bebernya.
(hoi/hoi) Next Article Potret Wamen Tiko 'Blusukan' Cek Proyek Depo LRT Jabodebek
Erick bilang, BUMN yang tak fokus pada core business-nya lebih baik di-merger atau sekalian ditutup saja. Menurutnya, tidak bisa BUMN berdiri sendiri-sendiri dalam suatu sektor yang sama.
"Apalagi visi presiden yang cipta lapangan kerja. Ternyata nanti anak BUMN hanya menggemukkan diri dan diisi kroni-kroni oknum dan pensiunan," kata Erick Thohir di Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Kondisi itu menurutnya menutup peluang perluasan lapangan kerja. Erick Thohir menyebut, 58% penduduk Indonesia berada di usia produktif di bawah 35 tahun.
"Berarti kan tidak membuka lapangan kerja," urainya.
Dia juga memberi contoh keberadaan PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) alias PT PANN yang belakangan ramai dibicarakan karena tak banyak yang tahu BUMN tersebut.
"Bayangkan seperti PT PANN, bahwa direksinya baru tapi ada problem dari tahun 1994 ketika me-leasing pesawat terbang yang jumlahnya sepuluh," urainya.
Dalam hal ini, Erick mengaku tidak fair jika menyalahkan direksi yang terhitung baru menjabat. Tetapi persoalannya adalah hal seperti ini menjadi bagian dari persoalan BUMN.
"Inilah bagian dari BUMN yang terlalu banyak dan tidak kembali ke core business, padahal PT PANN itu didirikan untuk leasing kapal laut, bukan kapal udara," bebernya.
(hoi/hoi) Next Article Potret Wamen Tiko 'Blusukan' Cek Proyek Depo LRT Jabodebek
Most Popular