
Erick Thohir: Saya Tak Mau Direksi BUMN yang Akal-Akalan
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
04 December 2019 13:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan tak butuh direksi BUMN yang keminter. Kata keminter merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang kurang lebih berarti sok pintar. Ia juga mau punya direksi BUMN yang kerjanya akal-akalan.
Pernyataan Erick Thohir ini memang tak jelas ditujukan ke siapa. Namun, ia menyatakan itu saat diberondong pertanyaan oleh awak media mengenai kasus Harley Davidson dan Bromptom ilegal yang diangkut oleh pesawat baru Airbus milik Garuda.
"Kalau mereka sendiri mengkritisi, tapi kerja di BUMN, bukan saya anti dikritisi, harus dikritisi, tapi langsung, jangan lewat media, karena dia kerja di BUMN. itu kan nggak etis, orang cari makannya di BUMN," ungkap Erick di Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Menurutnya, jika ada direksi BUMN yang menyampaikan kritik itu berarti mengkritisi diri sendiri. Apalagi jika kritik tersebut tak memberikan solusi.
"Kalau mereka tidak loyal, ya tidak usah di BUMN, jadi saja swasta. Saya juga enggak mau direksi yang keminter, direksi yang akal-akalan," tegasnya.
"Saya enggak perlu orang pintar, tapi [perlu] orang yang bisa solid bekerja sama, gotong royong supaya semua pintar," kata Erick Thohir.
Usai memberikan jawaban dalam konteks lebih luas, dia kemudian mulai mengerucut ke pertanyaan. Erick bakal mengambil langkah tegas.
"Kita juga musti ada praduga tak bersalah. Tapi kalau benar ya kita copot [direksi yang terlibat]," kata Erick Thohir di Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Saat ini, Erick Thohir memilih membiarkan petugas bea cukai bekerja. Dia juga sudah dapat informasi bahwa ada dugaan keterlibatan 'orang dalam' Garuda.
"Biarkan saja bea cukai melihat ada nggak kasus-kasus yang benar seperti yang dilaporkan. Kalau benar ya harus dicopot," urainya.
Erick juga merekomendasikan kepada para pihak yang diduga terlibat untuk mengambil sikap ksatria. Artinya, jangan menunggu dipecat oleh Kementerian BUMN jika memang sudah jelas terlibat.
"Yang lebih baik, sebelum ketahuan mengundurkan diri. Itu kita kayak samurai Jepang, tapi kalau benar," urainya.
(hoi/hoi) Next Article Dirut Garuda Dipecat, Erick Thohir Kebanjiran Karangan Bunga
Pernyataan Erick Thohir ini memang tak jelas ditujukan ke siapa. Namun, ia menyatakan itu saat diberondong pertanyaan oleh awak media mengenai kasus Harley Davidson dan Bromptom ilegal yang diangkut oleh pesawat baru Airbus milik Garuda.
"Kalau mereka sendiri mengkritisi, tapi kerja di BUMN, bukan saya anti dikritisi, harus dikritisi, tapi langsung, jangan lewat media, karena dia kerja di BUMN. itu kan nggak etis, orang cari makannya di BUMN," ungkap Erick di Jakarta, Rabu (4/12/2019).
"Kalau mereka tidak loyal, ya tidak usah di BUMN, jadi saja swasta. Saya juga enggak mau direksi yang keminter, direksi yang akal-akalan," tegasnya.
"Saya enggak perlu orang pintar, tapi [perlu] orang yang bisa solid bekerja sama, gotong royong supaya semua pintar," kata Erick Thohir.
Usai memberikan jawaban dalam konteks lebih luas, dia kemudian mulai mengerucut ke pertanyaan. Erick bakal mengambil langkah tegas.
"Kita juga musti ada praduga tak bersalah. Tapi kalau benar ya kita copot [direksi yang terlibat]," kata Erick Thohir di Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Saat ini, Erick Thohir memilih membiarkan petugas bea cukai bekerja. Dia juga sudah dapat informasi bahwa ada dugaan keterlibatan 'orang dalam' Garuda.
"Biarkan saja bea cukai melihat ada nggak kasus-kasus yang benar seperti yang dilaporkan. Kalau benar ya harus dicopot," urainya.
Erick juga merekomendasikan kepada para pihak yang diduga terlibat untuk mengambil sikap ksatria. Artinya, jangan menunggu dipecat oleh Kementerian BUMN jika memang sudah jelas terlibat.
"Yang lebih baik, sebelum ketahuan mengundurkan diri. Itu kita kayak samurai Jepang, tapi kalau benar," urainya.
(hoi/hoi) Next Article Dirut Garuda Dipecat, Erick Thohir Kebanjiran Karangan Bunga
Most Popular