Menhub Rayu Jepang Kembangkan Bandara Medan, Bali, & Manado
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 December 2019 19:11
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menawarkan sejumlah proyek ke Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Investor proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya itu diajak mengerjakan sejumlah bandara.
"Dia ada potensi bandara yang bisa masuk itu," ungkap Budi Karya ketika ditemui di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Setidaknya, 3 bandara ditawarkan oleh Budi Karya yakni Bandara Kualanamu Medan, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Bali Utara. Nantinya, Budi Karya bilang, selaku investor, pihak Jepang juga bisa mengembangkan bandara-bandara tersebut.
Khusus untuk Bandara Bali Utara, Budi Karya juga menawarkan kepada Jepang mengerjakan moda transportasi massal yang menghubungkan bandara tersebut dengan kawasan Pantai Kuta.
"Kita mau bikin articulated bus, busnya pakai kereta api gitu. Jadi elevated bus, tapi dia pakai kereta api rezimnya," urainya.
Hanya saja, secara konkret dia tak mengelaborasi lebih lanjut sejauh mana peluang kerja sama itu dapat diraih. Yang jelas, Budi Karya bilang bahwa upaya ini dilakukan untuk meningkatkan konektivitas terutama terkait pembangunan 5 'Bali Baru'.
Dalam pertemuan dengan pihak Jepang tersebut Budi Karya juga sedikit menyinggung kelanjutan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
"Ya update saja, memantau lah. Cuma saya kasih tambahan di 5 "Bali Baru' lah," ujar mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu.
(hoi/hoi) Next Article Menhub Akui Pengawasan Covid-19 di Bandara Tak Maksimal
"Dia ada potensi bandara yang bisa masuk itu," ungkap Budi Karya ketika ditemui di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Setidaknya, 3 bandara ditawarkan oleh Budi Karya yakni Bandara Kualanamu Medan, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Bali Utara. Nantinya, Budi Karya bilang, selaku investor, pihak Jepang juga bisa mengembangkan bandara-bandara tersebut.
"Kita mau bikin articulated bus, busnya pakai kereta api gitu. Jadi elevated bus, tapi dia pakai kereta api rezimnya," urainya.
Hanya saja, secara konkret dia tak mengelaborasi lebih lanjut sejauh mana peluang kerja sama itu dapat diraih. Yang jelas, Budi Karya bilang bahwa upaya ini dilakukan untuk meningkatkan konektivitas terutama terkait pembangunan 5 'Bali Baru'.
Dalam pertemuan dengan pihak Jepang tersebut Budi Karya juga sedikit menyinggung kelanjutan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
"Ya update saja, memantau lah. Cuma saya kasih tambahan di 5 "Bali Baru' lah," ujar mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu.
(hoi/hoi) Next Article Menhub Akui Pengawasan Covid-19 di Bandara Tak Maksimal
Most Popular