Katanya RI Pro China Biayai Ibu Kota Baru, Kok Bisa?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 December 2019 12:53
Katanya RI Pro China Biayai Ibu Kota Baru, Kok Bisa?
Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Lembaga pemberi pinjaman multilateral yang lebih tua cenderung untuk meminjamkan langsung kepada pemerintah. Hal itu bisa membuat para pemimpin politik menuai kritik akibat meningkatnya utang negara, katanya.

"Itu [AIIB] lebih fleksibel," jelas Kennedy. "Dengan bank-bank gaya lama, saya khawatir ... mereka sangat lambat."

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menjadikan rencana tersebut sebagai prioritas dalam upaya untuk mengurangi kepadatan penduduk dan kemacetan di Jakarta.

Proyek ini juga bertujuan untuk mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi yang telah tumbuh sekitar 5% per tahunnya.

Namun, langkah pemerintah yang mencari dana dari bank China ini telah banyak menuai kritik.

Sebab, meski dikendalikan oleh 100 negara, termasuk India, Rusia, Inggris dan Australia namun pemegang saham terbesar di AIIB adalah China.

Sementara itu, langkah pemerintah RI yang melibatkan AIIB sebagai sumber pendanaan ini ditanggapi dengan baik oleh pimpinan lembaga tersebut.

"Jika pemerintah tertarik melibatkan kami, kami akan sangat senang memberikan dukungan," kata Presiden AIIB Jin Liqun kepada FT. (sef/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular