
Jin Liqun Kembali Jadi Presiden AIIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Gubernur Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) kembali memilih Jin Liqun menjadi Presiden dari lembaga keuangan tersebut.
Keputusan untuk memberi Liqun jabatan yang sama untuk periode kedua itu diumumkan oleh Ketua Dewan Gubernur AIIB dalam Pertemuan Tahunan kelima AIIB yang berlangsung pada Selasa (28/7/2020).
Jin akan memulai masa jabatan lima tahun periode kedua sebagai presiden AIIB terhitung mulai 16 Januari 2021, kata lembaga itu dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia.
"Sungguh luar biasa dan saya merasa istimewa dipercaya memimpin Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) selama tahun-tahun di masa awal operasinya," kata Jin Liqun dalam rilis tersebut.
"Kami telah menetapkan standar yang tinggi dalam hal tata kelola, berinvestasi dalam proyek yang meningkatkan kehidupan dan mata pencaharian, dan membangun AIIB di pasar modal global. Banyak hal yang telah AIIB capai berkat upaya para staf dan dewan AIIB, serta dukungan dari para anggota dan komunitas pembangunan."
Di bawah kepemimpinan Liqun, AIIB telah berkembang dari 57 anggota pendiri hingga kini mencapai lebih dari 100 anggota yang disetujui dari seluruh dunia. AIIB juga telah mempertahankan peringkat kredit tertinggi dengan prospek stabil dari lembaga pemeringkat kredit (credit rating agency), seperti Standar & Poor's (S&P), Moody's Investors Service dan Fitch Ratings.
AIIB juga telah mendapatkan status sebagai Pengamat Tetap Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) sebagai pengakuan atas relevansi dan kontribusi AIIB untuk pengembangan mandat PBB.
"Ke depannya, kami akan memperluas investasi kami untuk mendukung pembangunan infrastruktur inti hingga infrastruktur untuk masa depan. Infrastruktur masa depan akan mengatasi perubahan iklim, meningkatkan konektivitas di Asia dan dunia, memobilisasi modal swasta dan menjembatani kesenjangan digital di wilayah kita," kata Liqun lagi.
"Saya berharap dapat terus melayani para anggota AIIB dan selanjutnya berkontribusi pada upaya multilateral untuk turut membangun Asia yang lebih berkelanjutan dan lebih sejahtera."
AIIB sendiri dikenal sebagai bank pembangunan multilateral dengan misi meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi di Asia. Bank yang berkantor pusat di Beijing itu mulai beroperasi pada Januari 2016 dengan keanggotaan yang terus bertumbuh mencapai 103 negara di seluruh dunia.
Bank melakukan investasi di sektor infrastruktur yang berkesinambungan (sustainable infrastructure) serta sektor-sektor produktif lainnya di Asia dan dunia.
"AIIB bertujuan untuk menghubungkan orang, pasar dan servis dengan lebih baik, yang seiring waktu akan memperbaiki kehidupan miliaran orang dan membangun masa depan yang lebih baik," jelas lembaga itu dalam pernyataannya.
(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AIIB Usulkan Fasilitas Pendanaan Rp 75 T untuk Corona
