Kampanye Baru Anies Atasi Macet Jakarta: Naik Sepeda, Yok!
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
01 December 2019 13:23
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengkampanyekan agar sepeda menjadi salah satu alat transportasi warga. Tapi, legislator menilai Jakarta masih jauh dari kata ramah untuk bersepeda.
Anies mengatakan, sepeda seharusnya bukan hanya semata sebagai alat olahraga, tapi juga untuk transportasi.
"Kita menyadari transportasi adalah satu tantangan di Jakarta," ujarnya seperti dikutip dari detik.com, Minggu (1/12/2019).
Hal itu disampaikan Anies saat menjadi pembicara dalama cara Gowes dan Olahraga di Polda Metro Jaya, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2019).
Dalam sambutannya itu, Anies juga bercerita dirinya pernah ketika saat bersepeda bersama dengan teman-temannya, ada seorang pe-sepeda menggunakan kaus. Kaus itu terlihat ada tulisan dengan kalimat 'Anda terjebak macet? Bukan, Anda bikin macet'.
"Jadi, dia mengirim pesan, bukan terjebak macet. Sesungguhnya kita sama-sama [yang] buat macet," kata Anies.
Oleh karena itu, Anies pun mengimbau, apabila ingin mengurangi kemacetan, sebaiknya banyak menggunakan kendaraan umum dan sepeda. "Karena itulah Jakarta mengampanyekan sepeda," tuturnya.
Anis ingin mengubah cara pandang, bahwa selama ini mayoritas pengguna sepeda dan masyarakat, memandang sepeda sebagai alat olahraga.
Padahal, bersepeda memerlukan perlengkapan khusus, baik baju, sepatu khusus, helm khusus, bahkan sepeda khusus. Konsekuensinya, bersepeda jadi mahal.
"Karena itu yang kita dorong adalah bukan bersepeda sebagai olahraga saja, tapi bersepeda dipandang sebagai kegiatan transportasi. Itu yang kita kampanyekan sekarang, ucap Anies.
Sementara itu, Ketua Fraksi DPRD DKI, Gembong Warsono menyinggung kondisi Jakarta yang semrawut, membuat orang masih takut menggunakan sepeda di jalan raya
"Takut keamanannya dan kenyamanan pe-sepeda kan belum terjamin, dengan situasi semerawut Jakarta seperti ini," tuturnya seperti dilansir dari Detik.com
Gembong bercerita Anies berupaya mengikuti Belanda yang sebagian besar masyarakatnya menggunakan sepeda sebagai transportasi. Namun, Jakarta menurut Gembong masih jauh dari kesan ramah pe-sepeda.
Oleh karena itu, Gembong mendorong Anies sebaiknya menyediakan transportasi massal yang baik, aman, dan nyaman.
"Ketika itu sudah tercapai secara otomatis, yang diharapkan orang untuk pindah ke transportasi massal itu secara otomatis berpindah. Ketika perpindahan itu sudah maksimal, maka jalur sepeda yang kita dorong. Harusnya itu kalau tahapan yang jauh lebih baik," tuturnya.
(gus) Next Article Saat Gubernur Anies Tegaskan Proyek Reklamasi Tak Lanjut
Anies mengatakan, sepeda seharusnya bukan hanya semata sebagai alat olahraga, tapi juga untuk transportasi.
"Kita menyadari transportasi adalah satu tantangan di Jakarta," ujarnya seperti dikutip dari detik.com, Minggu (1/12/2019).
Dalam sambutannya itu, Anies juga bercerita dirinya pernah ketika saat bersepeda bersama dengan teman-temannya, ada seorang pe-sepeda menggunakan kaus. Kaus itu terlihat ada tulisan dengan kalimat 'Anda terjebak macet? Bukan, Anda bikin macet'.
"Jadi, dia mengirim pesan, bukan terjebak macet. Sesungguhnya kita sama-sama [yang] buat macet," kata Anies.
Oleh karena itu, Anies pun mengimbau, apabila ingin mengurangi kemacetan, sebaiknya banyak menggunakan kendaraan umum dan sepeda. "Karena itulah Jakarta mengampanyekan sepeda," tuturnya.
Anis ingin mengubah cara pandang, bahwa selama ini mayoritas pengguna sepeda dan masyarakat, memandang sepeda sebagai alat olahraga.
Padahal, bersepeda memerlukan perlengkapan khusus, baik baju, sepatu khusus, helm khusus, bahkan sepeda khusus. Konsekuensinya, bersepeda jadi mahal.
"Karena itu yang kita dorong adalah bukan bersepeda sebagai olahraga saja, tapi bersepeda dipandang sebagai kegiatan transportasi. Itu yang kita kampanyekan sekarang, ucap Anies.
Sementara itu, Ketua Fraksi DPRD DKI, Gembong Warsono menyinggung kondisi Jakarta yang semrawut, membuat orang masih takut menggunakan sepeda di jalan raya
"Takut keamanannya dan kenyamanan pe-sepeda kan belum terjamin, dengan situasi semerawut Jakarta seperti ini," tuturnya seperti dilansir dari Detik.com
Gembong bercerita Anies berupaya mengikuti Belanda yang sebagian besar masyarakatnya menggunakan sepeda sebagai transportasi. Namun, Jakarta menurut Gembong masih jauh dari kesan ramah pe-sepeda.
Oleh karena itu, Gembong mendorong Anies sebaiknya menyediakan transportasi massal yang baik, aman, dan nyaman.
"Ketika itu sudah tercapai secara otomatis, yang diharapkan orang untuk pindah ke transportasi massal itu secara otomatis berpindah. Ketika perpindahan itu sudah maksimal, maka jalur sepeda yang kita dorong. Harusnya itu kalau tahapan yang jauh lebih baik," tuturnya.
(gus) Next Article Saat Gubernur Anies Tegaskan Proyek Reklamasi Tak Lanjut
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular