
Emery Sudah Out, Arsenal Untung atau Buntung?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 November 2019 13:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Benjamin Franklin, salah satu tokoh besar dalam sejarah Amerika Serikat (AS) punya ungkapan yang menarik. Menurutnya hanya ada dua hal yang tidak bisa dihindari di dunia ini, yaitu kematian dan pajak. Namun andai Franklin masih ada, mungkin dia akan menambahkan satu lagi: Unai Emery dipecat oleh Arsenal.
Serangkaian hasil buruk yang ditorehkan klub sepakbola asal London Utara itu membuat pemecatan sang manajer asal Spanyol adalah sebuah keniscayaan sejarah. Tinggal soal waktu saja.
Bayangkan, kali terakhir Arsenal menang di seluruh kompetisi adalah September, dua bulan lalu. Arsenal juga tampak rapuh dan mudah diserang, terlihat dari rata-rata tembakan yang mengarah ke gawang mereka musim ini adalah 15,9 kali. Sementara tembakan ke gawang yang dilakukan Pierre-Emerick Aubameyang dan kolega adalah 11,2 kali.
Sebagai perbandingan, Manchester City rata-rata melakukan tembakan ke gawang 19,8 kali dan tembakan yang mengarah ke gawang mereka hanya 7,1 kali. Kemudian Liverpool rata-rata melakukan tembakan 15,5 kali dan menerima tembakan 9,2 kali.
Sejak Emery menjadi gaffer, Arsenal memang kurang garang. Musim lalu, selisih antara tembakan yang dilakukan dan tembakan yang diterima adalah -32. Musim ini hingga pekan ke-13 Liga Primer Inggris, Arsenal juga masih defisit dari segi tembakan ke gawang.
Akibat penampilan sub-par ini, Arsenal pun terseok-seok di kompetisi domestik. Hingga pekan ke-13, Meriam London tercecer di urutan sembilan dengan raihan poin 18. Selisih 19 angka dibandingkan sang pemuncak klasemen, Liverpool.
Oleh karena itu, wajar jika Emery bak duduk di atas bom waktu yang siap meledak kapan saja. Bom itu meledak kemarin.
Serangkaian hasil buruk yang ditorehkan klub sepakbola asal London Utara itu membuat pemecatan sang manajer asal Spanyol adalah sebuah keniscayaan sejarah. Tinggal soal waktu saja.
Bayangkan, kali terakhir Arsenal menang di seluruh kompetisi adalah September, dua bulan lalu. Arsenal juga tampak rapuh dan mudah diserang, terlihat dari rata-rata tembakan yang mengarah ke gawang mereka musim ini adalah 15,9 kali. Sementara tembakan ke gawang yang dilakukan Pierre-Emerick Aubameyang dan kolega adalah 11,2 kali.
Sebagai perbandingan, Manchester City rata-rata melakukan tembakan ke gawang 19,8 kali dan tembakan yang mengarah ke gawang mereka hanya 7,1 kali. Kemudian Liverpool rata-rata melakukan tembakan 15,5 kali dan menerima tembakan 9,2 kali.
Sejak Emery menjadi gaffer, Arsenal memang kurang garang. Musim lalu, selisih antara tembakan yang dilakukan dan tembakan yang diterima adalah -32. Musim ini hingga pekan ke-13 Liga Primer Inggris, Arsenal juga masih defisit dari segi tembakan ke gawang.
Akibat penampilan sub-par ini, Arsenal pun terseok-seok di kompetisi domestik. Hingga pekan ke-13, Meriam London tercecer di urutan sembilan dengan raihan poin 18. Selisih 19 angka dibandingkan sang pemuncak klasemen, Liverpool.
Oleh karena itu, wajar jika Emery bak duduk di atas bom waktu yang siap meledak kapan saja. Bom itu meledak kemarin.
Next Page
Arsenal Cuma Bisa Nonton Liga Champions
Pages
Most Popular